Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim penghujan, perut biasanya mudah melapar. Udara dingin yang menyapa, lebih nikmat disambut dengan yang hangat-hangat. Bila sedang kehabisan ide, menyantap sop buntut bisa menjadi pilihan.
Sop buntut juga hadir sebagai menu terbaru Costess Cafe and Bar. Tempat makan sekaligus hangout itu berada di lantai 17 Cyber Tower 2, Kuningan, Jakarta Selatan.Â
Saat saya datang, Selasa (17/12/2019), hujan deras baru saja reda, digantikan gerimis. Meski begitu, cipratan air masih saja membasahi meja dan kursi yang tersedia di area luar ruang. Maka itu, duduk di area indoor menjadi pilihan tepat.
Advertisement
Baca Juga
Pelayan menyodorkan buku menu yang berisi daftar minuman. Saya memilih teh chamomile untuk menghangatkan badan. Sementara, koki menyiapkan menu terbaru tempat makan itu, yakni sop buntut yang memiliki dua varian. Anda bisa memilih antara sop buntut biasa dan sop buntut goreng.
Seporsi sop buntut biasa terdiri dari semangkuk sedang dan seporsi nasi putih yang bertabur bawang goreng. Pelengkapnya adalah sambal cabai rawit merah dan acar mentimun.Â
Bedangan dengan sop buntut goreng terletak pada proses pemasakan buntut sapi. Bila pada sop buntut biasa, buntut sapi langsung disajikan di dalam kuah bening, sop buntut goreng disajikan di piring nasi. Kuahnya dihidangkan terpisah.
Menurut Elka, Cook Head Costess Cafe dan Bar, pada dasarnya kuah kedua jenis sop buntut sama saja. Kuah kaya rempah-rempah, khususnya biji pala, cengkih, dan bunga lawang. Namun, rasa pala lebih mendominasi dari rempah lainnya.
Buntut yang disantap memudahkan orang menyantap. Mudah dilepaskan dari tulang dan lumer ketika dimakan, terutama buntut yang disajikan dalam kuah. Sementara, buntut goreng terasa lebih chewy dengan rasa gurih yang lebih dominan.
Satu porsi sop buntut cukup melimpah. Saya menghitung ada sekitar lima enam potong buntut dengan daging yang cukup tebal. Rahasia lunaknya buntut terletak pada perebusan yang memakan waktu hingga tiga jam.
"Bedanya dengan sop buntut biasa, di sop buntut goreng, buntutnya di-marinated sama saus tiram lalu di-fried dalam minyak banyak dan api besar. Itu untuk hasilkan warna juga, lebih cokelat," kata dia saat ditemui di Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Asam Segar Salad Thailand
Setelah kenyang menyantap sop buntut, saatnya menetralisir dengan makanan yang segar-segar. Pilihan sore ini adalah salad Thailand dan Nachos. Tapi, mata saya lebih tertarik menyantap salad terlebih dahulu.
Menu tersebut sebenarnya termasuk appetizer. Warna kuning mangga muda begitu menggoda dikelilingi oleh potongan ikan dori goreng tepung yang berpotongan kecil.
Asam kecut seketika membangunkan indra perasa. Ditambah saus manis pedas khas Thailand, rasa salad menjadi lebih segar. Tak lupa dengan irisan daun ketumbar membangkitkan memori tentang khasnya makanan Thailand.
"Mangga yang dipilih masih mengkel. Enggak terlalu muda, enggak terlalu matang," ujar Elka.
Potongan ikan menjadikan seporsi salad sebenarnya mengenyangkan bila hanya itu yang disantap. Atau, Anda bisa berbagi dengan rekan semeja bila perut tak bisa lagi menampung.
Bila ingin citarasa ala Meksiko, Anda bisa memesan seporsi nachos. Cita rasanya asam segar tetapi lebih gurih dibandingkan salad Thailand. Pasalnya, ada daging cincang dan dua jenis keju menjadi topping tortilla.
Rasa asam diperoleh dari saus salsa dan acar jalapeno. Kalau pun ada potongan tomat merah, rasanya tetap masih kalah dari saus salsa.
Satu porsi nachos bisa dipilih untuk camilan sore sambil menunggu hujan reda. Sebaiknya ajak teman karena porsinya bisa dibagi hingga tiga orang.
"Costess Cafe dan Bar ini adalah bisnis FnB pertama dari Marquee Grup yang lebih dulu bergelut di bidang service office dan conference center," ujar Teddy RJ, Manajer FnB Costess Cafe and Bar.
Advertisement