Sukses

6 Kuliner Khas dan Maknyus dari Brebes

Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah ini paling dikenal dengan bawang merahnya, tapi Brebes juga punya kuliner khas yang sayang untuk dilewatkan.

Liputan6.com, Jakarta - Brebes, kabupaten yang terletak bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah ini paling terkenal dengan penghasil bawang merah dan telur asin. Hampir 50 persen penduduk di Brebes adalah petani bawang merah.

Meski begitu mereka tak hanya dikenal dengan produk telur asin dan bawang merah. Dilansir dari indonesia-tourism.co, Brebes juga punya kuliner khas yang lezat dan pastinya tidak mencekik dompet Anda. Anda juga tak akan menemukan makanan khas Brebes ini di daerah lain. Apa saja, ya?

1. Sate Blengong

Sate blengong adalah salah satu makanan wajib yang perlu Anda cicip saat bertandang ke Kota Telur Asin ini. Sate ini terbuat dari daging bebek atau itik dan dapat dinikmati dengan kupat (ketupat).

Anda dapat memilih dua sajian untuk sate blengong ini, dibakar seperti sate pada umumnya atau direbus. Sate blengong yang direbus tentu punya cita rasa yang berbeda, direbus dengan bumbu santan. Anda juga bisa dengan mudah menemui penjual sate blengong ini di sekitar alun-alun Brebes.

2. Kupat Glabed

Kalau di Jakarta menu sarapannya lontong sayur, Brebes juga punya menu sarapan yang tidak kalah nendang, yaitu kupat glabed. Selain di daerah seperti Cirebon dan Tegal, Anda juga bisa menikmati kupat glabed khas Brebes. Kupat ini disiram sayur pepaya muda bersantan dan dilengkapi dengan potongan daging sapi.

Menu ini akan semakin lengkap bisa dinikmati bersama sate blengong.  Salah satu warung yang bisa dikunjungi untuk mencicip kuliner ini adalah Kupat Glabed Sate Blengong Ibu Imah di wilayah Kauman, Brebes yang buka mulai pukul pukul 15.00-23.00.

3. Ketan Pencok

Sesuai namanya, ketan pencok pasti berbahan dasar ketan. Tapi untuk camilan ketan khas Brebes yang satu ini punya keunikan tersendiri. Ketan pencok punya tekstur yang lebih pulen karena prosesnya ditumbuk sampai halus. Warna putih bersih dan wanginya juga khas.

Selain itu, ada taburan kelapa parut yang digoreng tanpa minyak (disangrai) yang menambah cita rasa camilan yang satu ini. Camilan yang satu ini juga ramah untuk kantong kita, mulai dari Rp5 ribu sampai Rp20ribu lidah Anda sudah bisa menikmati camilan yang satu ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

4. Rujak Belut

Ini dia satu kuliner yang perlu diicip bagi Anda pecinta belut. Di Brebes Anda dapat merasakan kelezatan belut dilengkapi bumbu rujak pecel sambal kacang. Untuk bumbu rujaknya hampir sama dengan bumbu rujak pada umumnya, yakni kacang tanah, cabe rawit, terasi, garam dan kecap.

Namun, untuk daging, belut rujak ini punya tekstur yang lebih halus.  Untuk menikmati belut rujak ini, Anda juga tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup dengan Rp25 ribu, Anda sudah bisa menikmati kuliner belut ini.

5. Nasi Lengko

Makanan yang satu ini jadi primadona di Brebes. Nasi lengko adalah nasi putih dengan taburan timun segar yang dipotong dadu, taoge rebus, tempe dan tahu yang disiram dengan bumbu kacang dan dilengkapi kerupuk.

Bukan hanya soal rasa, porsi yang mantap dan harga yang sangat terjangkau membuat nasi lengko digandrungi wisawatan bahkan pelajar setempat. Mulai dari harga Rp5 ribu, Anda sudah bisa mencoba menu khas Brebes yang satu ini.

6. Kerupuk Tulang Bandeng

Kalau tadi ada kuliner yang dapat Anda icip-icip di Brebes, camilan asin yang satu ini bisa Anda icip ataupun bawa pulang untuk oleh-oleh karena awet di perjalanan. Berbentuk bulat kecil dan berwarna putih, kerupuk ini bisa dinikmati sebagai camilan atau pelengkap nasi.

Berbahan dasar dari tulang ikan bandeng yang telah difillet dagingnya, aroma ikan pada kerupuk ini akan terasa, serta campuran tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu seperti bawang putih, garam dan merica, semakin membuat cita rasa kerupuk gurih dan renyah.

Kerupuk tulang bandeng juga termasuk pilihan buah tangan yang murah meriah, dengan patokan harga mulai dari Rp20 ribu, Anda sudah bisa membawa pulang kerupuk tulang bandeng untuk keluarga di rumah.  (Adhita Diansyavira)