Liputan6.com, Jakarta - Kecintaan akan suatu kegiatan ternyata dapat berbuah manis, apalagi bila dibarengi dengan ketekunan dan rasa optimis. Seorang pegiat fotografi di media sosial bernama Echi Sofwan yang mendirikan Upload Kompakan jadi salah satu contohnya.
Bagi Anda yang sering wara-wiri di Instagram, mungkin tidak asing dengan komunitas ini. Biasanya, para pengunggah atau yang telah tergabung sebagai anggota yang akrab disapa kompakers, membagikan deretan potret lengkap bersama tagar uploadkompakan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, akun Instagram Upload Kompakan diikuti lebih dari 187 ribu pengguna dengan lebih dari 1,8 juta unggahan yang membubuhkan tagar tersebut. Komunitas fotografi ini terus berkembang dengan terus bertambahnya kompakers yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Namun, siapa sangka, Echi, sang pendiri Upload Kompakan mengawali ketertarikan pada dunia fotografi hanya karena iseng lima tahun lalu. Bertepatan pada 9 September 2014, momen pertama ia membuat Upload Kompakan.
"Awalnya iseng karena Instagram saat itu lagi hits dan suka upload foto. Tapi, karena saya nggak suka upload foto pribadi, jadi upload barang-barang pecah belah," ucapnya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 18 Desember 2019.
Kegiatan upload bersama anggota lain kemudian disambung dengan janjian bertemu, hunting foto pecah belah. Lalu, Echi terpikir untuk menggunakan tagar uploadkompakan bersama teman-teman di grup pesan instan dan membuat akun untuk menampilkan hasil jepretan mereka.
"Saya nggak pernah berpikir akan sangat populer karena awalnya just for fun sampai ada banyak tawaran. Waktu meet up akbar dua tahun lalu orang antusias. Ada 400 orang yang hadir," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kegiatan Upload Kompakan
Ada dua macam kegiatan yang dilaksanakan Upload Kompakan, yakni secara online dan offline. Untuk online, setiap hari ada beragam unggahan yang dibagikan anggota dari masing-masing daerah.
"Kalau offline, meet up satu sampai dua bulan sekali jadi saling ketemu. Ada workshop foto dan membuat sesuatu yang bermanfaat. Ada soal dasar fotografi, makanan, dan fashion photography. Yang hadir mulai dari ibu-ibu, tetapi yang single juga ada," ungkap Echi.
Echi mengakui, ia tidak memiliki dasar fotografi karena dahulu menempuh pendidikan perguruan tinggi di bidang teknik. Kendati demikian, ia begitu tertarik mengulik dan mengeksplorasi dunia fotografi.
Setelah lima tahun berlalu, Upload Kompakan semakin besar dan diminati hingga telah memiliki anggota-anggota dari bangak daerah, seperti Jakarta, Sidoarjo, Tangerang, Semarang, Lampung, Cirebon, Bogor, Mojokerto, Bandung, Sumatera Utara, Pontianak, Kalimantan Selatan, Kediri, dan Aceh.
Tak hanya dari Indonesia, komunitas ini bahkan telah berkembang hingga mancanegara. Sebut saja Kompakers Eropa dan Qatar. "Kita lama-lama asyik dan ibu-ibu yang ikut di dalamnya suka foto. Komunitas ini memang dibuat untuk perempuan Indonesia di manapun berada," tambahnya.
Advertisement
Pesan Mendalam di Balik Upload Kompakan
"Saya awalnya just for fun dan mungkin (ibu-ibu) menemukan bisa kreatif meski dalam rumah. Mereka bisa melakukan banyak hal di rumah. Bahkan, ada teman-teman yang menjadikan fotografer sebagai profesi," kata Echi.
Ia melanjutkan, para ibu rumah tangga meski di rumah, mereka dapat berpenghasilan. "Ada yang jadi fotografer, food stylist, lifestyle stylist, jualan properti foto dan menghasilkan begitu banyak," lanjutnya.
Echi tidak dapat menutupi rasa bahagia dan bersyukur dengan banyaknya dampak positif yang dirasakan lewat komunitas fotografi yang ia bentuk. "Saya bahagia membuat banyak orang semangat untuk unggah kebahagian," tambahnya.
Menurutnya, banyak ibu rumah tangga yang bahagia beraktivitas, meski di dalam rumah, lewat fotografi. "Hobi yang ditekuni bisa menghasilkan uang," kata Echi.
Tak hanya untuk para anggota, Upload Kompakan juga melakukan kegiatan offline lewat penggalangan dana untuk korban kabut asap beberapa tahun lalu. Mereka membagikan masker bagi para korban yang terdampak.
Rencananya, Upload Kompakan akan membuat meet up akbar nasional 2020 mendatang. Tak melulu belajar fotografi, pertemuan itu juga dapat berupa berbagai aktivitas menyenangkan lainnya.