Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam yang terjadi di Aceh 2004 masih memendam kepedihan bagi korban hingga sekarang. Gempa 9,3 Skala Richter menimbulkan gelombang setinggi 30 meter yang menyapu pesisir Aceh dan menelan korban hingga 170,000 jiwa. Belum lagi jumlah korban yang hilang terseret ombak yang diperkirakan totalnya lebih dari 200 ribu orang.
Dery Setyawan, salah satu korban selamat yang masih belum bisa melupakan peristiwa nahas tersebut. Kampung halaman Dery, Desa Lampuuk, menjadi porak poranda akibat bencana dahsyat 15 tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Asiaone.com, Rabu, 25 Desember 2019, setelah peristiwa tsunami Aceh, Dery sempat trauma terhadap laut dan ombak. Bapak dua anak itu berusaha melawan ketakutannya akan laut dengan berselancar.
Bukan hal yang mudah untuk ayah dua anak ini untuk mencoba berselancar dan menghadapi deburan ombak, Deny mengaku perlu waktu untuk meyakinkan diri karena baginya berselancar bukan hanya tantangan fisik tetapi juga tantangan emosional.
"Berselancar adalah obat terbaik untuk trauma tsunami saya. Ketika saya di atas ombak, semua ketakutan saya adalah pergi dan saya bisa merangkul masa lalu dan berdamai dengan itu," ujar Dery.
Pria berusia 35 tahun tersebut juga menyadari bahwa hidupnya tidak akan bisa lepas dari air. Setelah berhasil melawan traumanya sendiri, ia turut membantu dan mengajak korban selamat lainnya untuk melawan ketakutannya agar dapat hidup lebih baik.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Misi di Masa Depan
Dery salah satu sosok yang inspiratif di balik kepedihan bencana tsunami yang melanda Serambi Mekkah ini. Ia kini berprofesi sebagai peselancar profesional ia juga turut membantu korban lain yang masih punya trauma terhadap laut.
Dery juga aktif mengikuti kompetensi berselancar. Tak hanya membantu sesama dari dekapan trauma dan menekuni profesinya, ia juga memikirkan ide untuk mengembangkan potensi daerah kelahirannya.
Terkenal dengan ombaknya yang cocok untuk berselancar, Dery pun mewujudkan gagasannya untuk membuat klub selancar lokal dan restoran di tepi pantai. Dery optimistis ini akan menjadi potensi wisata yang diminati. (Adhita Diansyavira)
Advertisement