Sukses

Restoran di California Ancam Usir Tamu Jika Bayinya Menangis

Pihak restoran di California itu menilai kebijakan tersebut tak merugikan bisnisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menyantap makanan di sebuah restoran menjadi hal yang bisa membantu untuk mempererat hubungan antaranggota. Apalagi jika ada si kecil di dalamnya, suasana kumpul akan terasa lebih hangat dan ceria.

Sebagai anak kecil yang belum mengerti banyak hal, sering kali mereka akan menangis di tempat umum tanpa peduli akan mengganggu ketenangan orang-orang di sekitarnya. Namun, salah satu restoran di California memiliki kebijakan unik untuk mengatasi hal tersebut.

Restoran seafood bernama Old Fisherman’s Grotto ini mengeluarkan peraturan bagi konsumen yang datang bersama anak kecil diharapkan untuk bisa menjaga suaranya. Tidak ada teriak-teriak, begitu pun tangisan.

Dilansir dari Insider (@insider.com), Jumat, 3 Januari 2020, kebijakan tersebut ramai diperbincangkan sejak salah seorang perempuan, Angelia Espinoza, mengunggah sebuah foto di laman Yelp, akun sosial media yang berfungsi untuk mengulas suatu bisnis.

Foto tersebut berupa tulisan yang ditempel pada sebuah kursi. Tertulis keterangan bahwa restoran tersebut menyebutkan tangisan bayi dapat mengganggu para pengunjung lainnya, bahkan pihak restoran bisa saja mengusirnya.

Tidak hanya itu, pihak restoran pun tidak akan menyediakan kursi bayi dan dilarang untuk membawa kereta dorong bayi. Kebijakan yang dibuat pada 2009 tersebut dibuat karena kereta bayi dianggap akan mengganggu hilir mudik pengunjung dan pelayan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Merugikan Restoran

Pemiliki restoran, Chris Shake mengatakan kepada KTVU (stasiun televisi yang ada di California), restoran yang sudah ada sejak 70 tahun ini memang terkenal akan suasananya yang tenang.

"Kami tidak pernah menolak keluarga dengan anak-anak, tetapi sering kali mereka tidak datang karena kami sangat jelas tentang kebijakan kami. Jika anak-anak mereka mengganggu di ruang makan, mereka akan kami minta untuk pergi," ujar Shake, dilansir dari Insider, Jumat, 3 Januari 2020.

Menurut Shake, meskipun ada peraturan seperti itu, masih banyak pengunjung yang datang bersama keluarganya dengan membawa anak-anak. Mereka bisa mengerti dan berperilaku sesuai dengan kebijakan restoran tersebut.

Namun, Espinoza sendiri merasa kebijakan tersebut adalah sebuah diskriminasi terhadap anak-anak. Ia berpendapat, bahasa yang digunakan oleh restoran tidak tepat.

"Mungkin akan lebih dimengerti kalau mereka menulis ‘Only Adult’," ujar Espinoza pada KTVU.

Tetapi, lagi-lagi pihak restoran menyangkal. Menurut mereka, kebijakan yang dibuat sejak 2011 tersebut mengandung kata-kata yang  telah disejutui secara hukum oleh pengacara mereka dan tidak ada diskriminasi bagi siapa pun. Restoran yang menyajikan menu olahan laut tersebut merasa dengan banyaknya komentar negatif mengenai kebijakannya, hal tersebut tidak akan merugikan bisnis kulinernya. (Tri Ayu Lutfiani)