Liputan6.com, Jakarta - Memasuki lobby Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, saya sedikit terkejut. Pasal, di masa liburan, mobilitas di sini terbilang santai.
Menunggu proses check in, saya duduk di sofa dan langsung mendapatkan paket welcome drink. Isinya wedang jahe plus sepotong kue jajanan pasar yang wadahnya dihias boneka ondel-ondel kecil.
Saya sengaja memesan wedang jahe dingin karena hari terasa agak panas. Kalau tak suka dingin, Anda bisa memesan wedang jahe hangat. Terkadang disediakan pula bir peletok bergantian dengan wedang jahe.
Advertisement
Saya cukup beruntung karena sempat ditemani Sales Executive Hotel Santika Premiere, Hayam Wuruk Jakarta, Lili Julianda yang kebetulan sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan di akhir pekan.
“Kita bisa dibilang hotel untuk bisnis, kebanyakan yang menginap di sini buat kerja makanya kita biasanya lebih ramai di hari biasa. Kebanyakan anggota DPRD yang lagi kunjungan kerja ke Jakarta. Saya suka ngobrol dengan mereka, banyak yang dari Kalimantan dan mereka sering ke sini juga,” tutur Lili.
Baca Juga
“Makanya kalau liburan akhir tahun begini memang nggak terlalu ramai karena banyak yang sudah liburan ke luar kota. Biasanya sekarang lebih banyak keluarga yang menginap, begitu juga kalau weekend, lebih banyak keluarga,” sambungnya.
Tanpa terasa kami hampir satu jam asyik mengobrol di lobi hotel yang tidak terlalu besar tapi terasa nyaman. Saya pun pamit untuk masuk ke kamar dan akan melanjutkan obrolan saat makan malam nanti.
Setelah mendapatkan kartu kamar, saya naik lift lalu menggesek kartu dan memencet lantai yang dituju. Turun dari lift di lantai 17, saya hanya berjalan sebentar untuk sampai di kamar.
Saya mendapat kamar tipe Premiere Room yang cukup luas. Saya teringat penjelasan Lili, ada lima tipe kamar di hotel berbintang empat ini. Mulai dari Deluxe, Executive, Premiere, dan Santika Suite. Total ada 271 kamar dengan tarif mulai dari Rp850 ribu--Rp2 juta-an. Pemesan tipe kamar Executive, Premiere, dan Santika Suite bisa menyantap dinner buffet gratis di restoran 22 Sky Lounge.
Sebelum beristirahat saya memperhatikan bentuk kamar ini cukup unik. Di dekat pintu masuk ada meja kerja yang cukup luas, serta komplimen air mineral, kopi saset, teh celup, dan beberapa buah-buahan, seperti apel, jeruk dan lengkeng.
Yang paling menarik bagi saya adalah TV di antara tempat tidur dan sofa. Barang elektronik ini tak ditempel di dinding atau diletakkan di dekat dinding seperti dihotel pada umumnya, tapi di tengah ruangan dan bisa diputar.
Jadi, kalau saya ingin duduk di sofa, saya bisa memutar TV menghadap saya. Begitupun saat ingin menontonnya sembari berbaring di kasur.
Lalu, bila ingin menonton TV sambil duduk di meja kerja, saya bisa memutarnya agak miring. Terakhir, saya mengecek kamar mandi yang terletak persis di samping tempat tidur.
Ukurannya tidak terlalu besar dengan fasilitas wastafel, toilet duduk, dan shower. Juga, perlengkapan antara lain sabun cair, sampo, sabun batang, sisir, cotton bud, sikat gigi, pasta gigi, gelas kecil, handuk besar dan kecil, serta jubah mandi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Makan Malam di Lantai Tertinggi
Setelah beristirahat sejenak, saya sempat berkeliling area hotel. Santika Premiere Hayam Wuruk mempunyai beragam fasilitas, mulai dari grand ballroom, beberapa ruang rapat, dan musala. Untuk restoran, selain 22 Sky Lounge, terdapat pula Kicir-kicir Restaurant yang bersebelahan dengan lobi hotel.
Fasilitas lainnya, yakni kolam renang dan pusat kebugaran yang sama-sama berada di lantai lima. Kolam renangnya cukup eksklusif karena hanya untuk tamu yang menginap. Ukurannya sedang, tapi tidak ada kolam khusus untuk anak-anak. Waktu saya melihat-lihat kolam renang, ternyata cukup ramai dan sebagian besar penggunanya adalah keluarga, termasuk anak-anak.
“Anak-anak kalau mau berenang harus ada yang mendampingi. Kita juga menyediakan ban renang buat anak-anak,” kata petugas kolam renang yang berjaga selama operasional kolam pukul 6.00-20.00.
Di malam hari, saya menikmati makan malam di 22 Sky Lounge di lantai tertinggi di hotel ini. Waktu makan malam di sini terhitung mulai dari pukul 17.00 sampai 20.00. Menu masakannya cukup beragam dan sebagian bessar masakan khas Indonesia.
Saya mencoba beberapa masakan dan semuanya memuaskan. Tapi yang paling berkesan di lidah saya adalah menu nasi bakar dengan sambal goreng hati dan kentang dan bakwan goreng yang bikin nagih.
Setelah perut kenyang, saya kembali ke kamar. Di kamar saya menyaksikan siaran televisi yang ternyata cukup lengkap, terutama channel film. Sambil menyaksikan film, saya membuka-buka ponsel dan laptop dengan fasilitas Wi-Fi gratis yang disediakan di tiap kamar.
Tanpa terasa saya tertidur setelah menonton beberapa film. Saat terbangun menjelang pagi, saya melihat pemandangan jalanan dari jendela kamar. Ternyata masih cukup ramai dan ada beberapa tempat makan, serta mini market yang terlihat masih buka.
Pagi harinya, saya menyantap sarapan di Kicir-kicir Restaurant. Pilihan buffet untuk sarapan cukup lengkap, mulai dari nasi goreng, bihun goreng, sosis, ayam bakar, bubur ayam, beragam roti dan kue, salad, buah-buahan, sushi, sereal, siomay sampai egg corner.
Saya mencoba hampir semua macam makanan, rasanya cukup enak, tapi tidak istimewa. Yang cukup unik ada menu nasi goreng tom yam, menu yang belum pernah saya temukan di hotel lain. Meski bukan penyuka tom yam, saya sempat mencicipi dan rasanya cukup unik dengan, tentu saja, dominasi asam.
Saya mengakhiri sarapan dengan menyantap buah-buahan yang segar dan jus. Meski lebih cocok untuk bisnis dan tidak ada fasilitas khusus untuk anak-anak, sebenarnya hotel ini juga cocok untuk keluarga sebagai tempat menginap. Agar anak-anak tidak bosan, mereka bisa diajak ke beberapa tempat wisata yang lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel.
Berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 25, Jakarta Pusat, hotel ini dilewati jalur transjakarta. Anda bisa turun di shulter Glodok dan lanjut berjalan kaki ke hotel. Tepat di seberang hotel terdapat gedung Arsip Nasional Republik Indonesia.
Buat yang suka belanja, Anda bisa mendapatkan berbagai barang, mulai dari kebutuhan rumah tangga, elektronik sampai mainan. Makin menggiurkan karena harga barang di kawasan Glodok dan Pasar Pagi Asemka yang lokasinya tak jauh dari hotel terbilang murah.
Selain itu, dengan naik transjakarta beberapa menit saja, Anda sudah sampai di Stasiun Kota dan bisa menikmati kawasan wisata Kota Tua.
Advertisement