Sukses

Inovasi Paving Block yang Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir

PoreBlock mampu menyerap air 100 kali lebih cepat dari pada paving block konvensional.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur daerah Jabodetabek sejak awal tahun baru 2020 menyebabkan beberapa daerah terendam banjir. Sebagai pusat perekonomian, Jakarta memang menjadi langganan banjir dalam setiap tahunnya.

Banyaknya sampah yang menyumbat saluran pembuangan dan kurangnya resapan air menjadi salah dua dari faktor penyebab banjir lainnya.

Terinspirasi dari bencana yang sering terjadi saat musim hujan tersebut, salah satu start-up di Bandung menciptakan paving block yang mampu meresap air dan menyalurkannya ke dalam tanah.

Bernama Tech Prom Lab, perusahaan asal Bandung ini mencoba mencari solusi atas keresahan masyarakat terhadap bencana banjir. Mereka menciptakan paving block, yaitu PoreBlock.

"Dengan inovasi PoreBlock, harapannya air dapat tetap masuk ke dalam tanah, tanah ternutrisi," ujar Manager dan Marketing Brand Tech Prom Lab, Derina Maulana kepada Liputan6.com, Sabtu, 4 Januari 2020.

Memiliki bentuk yang berpori, PoreBlock mampu meneruskan air 100 kali lebih cepat daripada paving block konvensional. Selain itu, produk tahan banjir ini pun bisa digunakan untuk lahan keras dan memiliki daya tahan yang kuat. 

Menurut Derina, setelah pemasangan, secara teori PoreBlock dapat bertahan hingga 20 tahun. Bahkan, produk ini tidak akan rusak meski dilalui oleh truk bermuatan besar.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bahan Baku Abu

Untuk menciptakan inovasi tersebut, tim dari Tech Prom Lab telah melalui berbagai macam uji coba di laboratorium. PoreBlock sudah terbukti aman dan mampu dibersihkan dari kotoran.

Walaupun mampu melakukan penyerapan, tetapi hal ini pun perlu diimbangi dengan pembangunan drainase yang memadai. Tim mereka biasanya akan menawarkan untuk membantu menganalisis kebutuhan sesuai dengan kondisi tanah.

Bertujuan untuk membantu memberikan solusi kepada masyarakat, pembuatan dari PoreBlock ini pun menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Salah satu bahan bakunya ialah sampah hasil pembakaran batu bara,

Dalam pengolahannya pun mereka berusaha untuk melibatkan industri-industri lokal dengan cara menggunakan produknya. Ke depannya, Tech Prom Lab akan berusaha untuk mengembangkan material lain yang ramah lingkungan dan bisa dijadikan bahan baku.

Derina mengatakan, Tech Prom Lab dapat mengajak produk-produk ramah lingkungan lainnya untuk berkontribusi dalam program pembangunan berkelanjutan ini.

"Karena visi kami ialah memberikan solusi pada pembangunan yang ramah lingkungan di Indonesia dengan inovasi dalam bidang teknologi," ujarnya.  (Tri Ayu Lutfiani)