Liputan6.com, Jakarta - Sebuah hotel di San Francisco, Amerika Serikat akan membebankan biaya ekstra sebanyak 30 dolar AS atau setara Rp 410 ribu jika tamu menghabiskan sarapan mereka terlalu lama.
Dilansir The Sun, Rabu (15/1/2020), Fairmont Hotel akan mengeluarkan biaya tambahan setiap jam yang tamu habiskan lebih dari periode sarapan yang diberikan yakni 90 menit.
Biaya sarapan minimal 50 dolar AS atau setara Rp638 ribu per orang, menurut seorang tamu yang mengirim catatan setelah memesan meja. Biaya itu bersama 18 persen untuk biaya layanan dan pajak 8,5 persen.
Advertisement
Baca Juga
Seorang tamu yang tetap sarapan dan berakhir lebih lama dari waktu yang ditentukan, dapat dikenai tagihan lebih dari 80 dolar AS atau setara Rp1,1 juta termasuk semua biaya.
Kebijakan ini diperkenalkan karena meningkatnya permintaan selama konferensi kesehatan empat hari dengan JP Morgan di daerah tersebut. Lebih dari 9 ribu orang disebut akan hadir.
General Manager Fairmont Paul Tormey mengatakan kepada San Francisco Chronicle bahwa ini hanya dilakukan selama hari-hari konvensi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pernyataan Hotel
Hal ini dilaksanakan untuk mencegah restoran berubah menjadi "ruang pertemuan besar" dan mempengaruhi pelanggan dan staf.
"Kenyamanan para tamu dan server kami terutama selama periode konvensi di mana seluruh kota sibuk adalah prioritas utama," bunyi pernyataan dari Fairmont San Francisco.
Ditambahkan, seperti banyak hotel lainnya di kota dan industri, menggunakan kebijakan ini dalam kerangka waktu konvensi tertentu untuk menangani permintaan yang lebih besar untuk ruang dan layanan.
"Pedoman pengeluaran minimum ini dan waktu yang ditetapkan memungkinkan hotel untuk melayani dan mengakomodasi tamu sebanyak mungkin dengan lebih baik," bunyi pernyataan lagi.
"Tujuan dari pengaturan ini untuk memastikan pengalaman bersantap yang lancar yang dapat dibedakan dari pengalaman konferensi," lanjut pernyataan itu.
Advertisement