Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) mendapat sambutan ramah dan meriah dari Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, baru-baru ini.
Istana Kepresidenan Qasr Al Watan jadi tempat pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan pemerintah UEA. Istana tersebut merupakan landmark Abu Dhabi dan pusat kebudayaan UEA.
Advertisement
Baca Juga
Wasr Al Watan berada di dalam kompleks Istana Kepresidenan UEA. Istana yang mencerminkan desain arsitektur tradisional untuk abad ke-21 itu terbuka untuk turis sejak Maret 2019.
Dilansir dari Gulfnews, Rabu, 15 Januari 2020, alasan membuka istana tersebut, untuk memberikan pengunjung kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan tradisi UEA, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi warisan pengetahuan yang terpelihara dengan baik.
Pembukaan Istana Qasr Al Watan kepada publik juga sejalan dengan ambisi UEA untuk menjadi ekonomi berbasis pengetahuan, sebagai bagian dari Visi 2021. Tujuannya untuk menempatkan UEA di antara negara-negara terbaik dunia pada peringatan Hari Nasional Uni Emirat Arab ke-50 pada 2021.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kubah Terbesar di Dunia
Qasr Al Watan memiliki kubah yang luas dengan dinding yang penuh dengan arsitektur yang menakjubkan. Pengunjung seperti dibawa ke warisan dan sejarah Arab yang megah yang sebelumnya tak terlihat.
Di bawah salah satu kubah terbesar di dunia, pengunjung akan terpesona dengan marmer yang berkilau. Sebelum berjalan di antara pilar-pilar besar dan di bawah lampu gantung yang berkilauan, akan menuntun Anda ke dalam istana melalui koridor dan pintu emasnya yang besar.
Pengunjung memulai perjalanan lewat The Great Hall yang merupakan jantung bangunan. Sementara di sayap barat istana, pengunjung dapat belajar tentang pembentukan UEA dan sistem pemerintahannya.
Selain itu, turis juga dapat mengakses kamar penting, Spirit Collaboration, yang menampung kepala negara bagian dan pemerintah selama KTT resmi. Pertemuan Dewan Tinggi Federal dan kabinet UEA juga diadakan di sini. Orang akan merasa istimewa memasuki ranah yang sebelumnya terlarang.
Advertisement
Berbagai Koleksi
Berbagai koleksi hadiah diplomatik yang diterima dari kepala negara dan pejabat asing yang berkunjung juga dipajang di sana. Semua itu dapat dilihat oleh publik. Beberapa di antaranya baju besi Samurai lengkap dari Jepang, karpet terbaik dari Turkmenistan, dan sebuah model perahu dari Spanyol.
Sementara itu, House of Knowledge di sayap timur istana menampilkan artefak langka, buku, manuskrip, dan barang antik dari dunia Arab, sementara perpustakaan Qasr Al Watan menampung lebih dari 40 ribu buku.
Bagian lain dari istana adalah Al Barza, ruangan yang digunakan untuk pertemuan budaya, politik, dan sosial. Di tempat ini ada pertunjukan multimedia yang menarik yang merinci tradisi para pemimpin UEA dalam mengatur konsensus dengan rakyat.
Semua pameran di istana ini mencerminkan nilai-nilai dan tradisi yang mengatur UEA, selain menyoroti kontribusi Arab di berbagai bidang pengetahuan, seperti sains, seni, humaniora, dan sastra.
Istana Keperesiden Qasr Al Watan yang megah ini selesai dibangun pada 2015. Bangunan ini juga merupakan tempat tinggal bagi putra mahkota dan sejumlah menteri. Biaya pembangunan ini dikabarkan menghabiskan dana sebesar Rp6,7 triliun. Istana Qasr Al Watan dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga pukul 20.00 waktu setempat.