Sukses

Pesta Kostum Tak Biasa Pengungsi Letusan Gunung Taal Filipina Manfaatkan Pakaian Sumbangan

Mulai dari gaun, sampai seragam penjaga, pakaian sumbangan ini dikenakan pengungsi letusan Gunang Taal, Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Taal di selatan Manila, Filipina, erupsi dan memuntahkan abu pada 12 Januari 2020, waktu setempat. Suara gemuruh disertai gempa bumi dan kilat tampak di atas puncaknya. Alhasil, ribuan warga harus dievakuasi dan tinggal sementara di pengungsian.

Di kondisi krisis seperti ini, bantuan datang demi meringankan beban korban terdampak letusan gunung yang terakhir erupsi pada 1977 tersebut. Dari sekian banyak, pakaian jadi salah satu bentuk uluran tangan yang diberikan publik. 

Uniknya, ada beberapa orang yang memutuskan mendonasikan pakaian tak biasa dan membuat para pengungsi melakukan 'pesta kostum'. Mulai dari gaun, sampai seragam penjaga, semua tampak dikenakan.

Beberapa ada yang mengenakan baju handuk, kaus penjara, maupun seragam sekolah. Pengungsi dari Provinsi Batangas memutuskan bersenang-senang mengenakan pakaian tak biasa sembari berpose di depan kamera.

Deretan potretnya diunggah di akun Facebook Malick James Hilado pada 16 Januari 2020. Hingga artikel ini ditulis, unggahan pengungsi letusan Gunung Taal tersebut telah disukai sebanyak 5,4 ribu dan 6,4 ribu kali dibagikan, serta menarik ribuan komentar warganet.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tutupi Kesedihan

Penghiburan dengan menggelar 'pesta kostum' tersebut terjadi setelah pada 12 Januari 2020, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri dari amukan erupsi Gunung Taal.

Dilaporkan Channel News Asia yang dikutip Rabu (22/1/2020), tercatat pada 15 Januari 2020, sekitar 40 ribu orang terpaksa memadati tempat-tempat pengungsian. Polisi sudah membatasi akses dan evakuasi wajib bagi kota-kota di sekitar Gunung Taal.

Keputusan kapan mereka bisa pulang ke rumah dikatakan pihak pemerintah Filipina tergantung pada aktivitas vulkanik Gunung Taal. Setidaknya dibutuhkan waktu selama dua minggu untuk terus memantau gunung berapi tersebut.

Â