Liputan6.com, Jakarta - Sepiring nasi pedas tersaji di hadapan meja kami. Sambil menunggu Tuning Mamiek, General Manager (GM) Artotel Wahid Hasyim, Deky Eka Sapta, sales coordinator hotel tersebut mempersilakan untuk makan malam lebih dulu.
Suasana Bang Bang Restoran & Bar, tempat kami duduk, mulai ramai tamu. Mereka terlihat santai sambil menyeruput minuman pesanannya, ada juga tamu yang serius berbicara soal bisnis.
Advertisement
Baca Juga
Bang Bang menjadi salah satu yang favorit para tamu yang ada di hotel ini dengan kapasitas 75 orang. Di tempat ini sering digunakan untuk ulang tahun, bridal shower, dan pertemuan lainnya. Ini dirancang untuk membuat para tamu dapat menikmati berbagai macam masakan.
Sesaat kemudian, sang GM Artotel Wahid Hasyim tiba. Mengenakan busana putih, Tuning menawarkan makan atau pesan kopi.Â
"Sudah makan atau pesan kopi," tanya Tuning dengan nada penuh bersahabat kepada Liputan6.com.
Â
"Ini coffe shop namanya Bang Bang, tapi lebih ke konsep restaurant and lounge. Namanya cukup unik karena berdekatan dengan Tanah Abang yang iconic di Jakarta. Jadi, nama Bang Bang sebenarnya dari nama Tanah Abang. Selain easy listening dan gampang diingat," ujar Tuning memulai percakapan.
Pembicaraan cukup mengalir dan berlangsung santai, Deka kemudian memesankan es krim untuk Tuning yang duduk di sebelahnya. Tuning menjelaskan, Artotel Wahid Hasyim berdiri sejak Maret 2019.
"Sebelumnya, hotel ini sudah ada, tapi dengan brand berbeda. Terdiri dari dua tower, East Wing dan West Wing. Jumlah kamar sekitar 122 kamar dengan satu meeting room," kata Tuning.Â
"Tipe kamar yang ada di Artotel Wahid Hasyim ada yang S20 dan S40. yang S20 mempunyai luas sekitar 25 meter persegi, sedangkan S40 sekitar 45 meter persegi. Masing kamar harganya berbeda, antara Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta," lanjut Tuning.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hotel Berseni
Artotel Wahid Hasyim berada di bawah naungan Artotel Group yang menampilkan seni sebagai konsep dasar pelayanan dan produknya. Tuning menjelaskan, setiap kamar terdapat ornamen-ornamen yang bercitarasa seni, mulai dari interior maupun eksterior.
"Tipe kamar yang ada di Artotel Wahid Hasyim ada yang S20 dan S40 yang S20 mempunyai luas sekitar 20 meter persegi, sedangkan S40 sekitar 40 meter persegi. Masing kamar harganya berbeda, antara Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta," lanjut Tuning.
Kamar berukuran 40 meter persegi itu dilengkapi dengan ruang tamu yang bisa digunakan untuk rapat kecil. Selain itu, terdapat mesin penyeduh kopi, televisi, brankas, layanan binatu, WiFi kecepatan tinggi.
Setiap kamar menjadi pembeda dengan Artotel yang lain adalah karena ada nuansa seni di dalamnya. Karya seni itu kolaborasi dengan seniman muda, seperti Lala Bohang, Rega Ayundya, Ricky Janitra, Restu Taufik Akbar, dan Marishka Soekarna.
"Ketika kita masuk, maka akan terasa feel atsmosfer yang didominasi lukisan dengan setiker dinding merupakan hasil karya dari beberapa seniman muda yang produktif," kata perempuan yang telah puluhan tahun bergelut dalam dunia perhotelan.
Setiap tamu dilayani secara casual, humble, dan hangat. Hal itu yang membuat tingkat hunia Artotel Wahid Hasyim cukup tinggi.
"Tingkat hunian per bulan itu di atas 80 persen. Itu cukup tinggi, artinya itu tergantung dengan produk dan layanan yang kita berikan kepada konsumen. Di sekitar sini, bisnis perhotelan sangat kompetitif, tanpa pembeda, kita bukan apa-apa," ucap Tuning.
Malam mulai larut, Liputan6.com mendapat kamar S20 di lantai dua. Kamarnya rapi, bersih, hingga membuat nyaman. Pendingin ruangannya pun berfungsi baik sehingga membuat kamar terasa sejuk.
Advertisement