Sukses

Women's 10K, Giliran Para Perempuan untuk Aktif Lewat Gelaran Lari

"Karena lari tak hanya untuk bugar, tapi juga bahagia," kata Co-Founder SANA Studio Laila Munaf.

Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "The Ultimate Sana Urban Picnic: Women’s 10K", SANA Studio bekerja sama dengan Big Change Agency, Pandara Sports, Synchro, dan Ago Architect menginisiasi gerakan hidup sehat,juga aktif untuk para perempuan lewat gelaran lari.

Dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) di area Jakarta Selatan, acara yang bakal dihelat pada 8 Maret 2020 ini mengundang seluruh perempuan dari berbagai tingkat kebugaran dan kalangan memulai gaya hidup sehat lewat aktivitas menyenangkan.

"Acara ini terselenggara untuk merayakan kehebatan perempuan sekaligus meyakinkan mereka bahwa bergerak, dalam hal ini lari, tak hanya untuk bugar, tapi juga bahagia," kata Co-Founder SANA Studio Laila Munaf saat media gathering di bilangan Jakarta Pusat, 28 Januari 2020.

Pasal, dalam praktiknya, gelaran ini bermaksud membuat para perempuan berlari secara sadar, termasuk soal kemampuan tubuh mereka dalam bergerak. "Jadi, lari bakal dimanfaatkan untuk berlatih mendengarkan tubuh," imbuh Laila.

Selain bekerja sama dengan Paguyuban Pengusaha Kopi Cipete untuk memberi pengalaman kuliner, para pelari juga akan merasakan pengalaman unik melewati berbagai zona cheering di sepanjang rute gelaran peringatan ulang tahun ke-8 Studio SANA tersebut. 

Rute yang akan diakses untuk gelaran lari ini dimulai dari CFD Jakarta Selatan di Cipete Raya, berlanjut ke area Brawijaya, Dharmawangsa, kemudian ke Panglima Polim hingga ke Wijaya, sampai kemudian kembali lagi ke Cipete.

Race Director of Pandora Sports Andreas Kansil menjelaskan, Women's 10K bisa diikuti siapapun, dari yang belum pernah lari 10 km sama sekali, sampai yang sudah terbiasa berlari.

Saksikan Videp Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Edukasi Mempersiapkan Pelari

Lontaran pernyataan bisa diikuti siapapun diberengi edukasi mempersiapkan pelari. "Tinggal buka di situs Women's 10K, nanti ada guide, lengkap dengan jadwal latihan sesuai pengalaman lari masing-masing perempuan," kata Program Director Big Change Agency Christopher Tobing.

Lalu, ada pula latihan rutin di SANA Sunday Run setiap minggunya. Di sana, latihan bakal dibagi jadi beberapa ketegori berdasar kemampuan, di mana pada masing-masing pace bakal ada pelari berpengalaman yang mendampingi.

"Mau yang larinya cepat, medium, dan 'kecepatan siput' pun semua sama-sama didampingi," kata Co-Founder Kopi Sana Abimantra Pradhana. Di kesempatan ini biasanya pelari akan diberi tahu cara lari yang benar untuk meminimalisir risiko cedera.

"Misal, kaya kemarin aku ikut lari. Pas selesai dibilang kaki kananku posisinya 'ngebuang', angkle-nya jadi agak kurang nyaman," cerita Laila. Juga, edukasi persiapan bagi pelari disampaikan lewat podcast.

Terkesan berat, nyatanya ada alasan di balik pemilihan jarak 10 km dalam pergelaran lari ini. "Supaya ada perjalanan mempersiapkan diri, ada ceritanya, nanti jadi diingat terus. Karena saya pun begitu, setiap race pasti ada persiapan. Ingat semua persiapan pas selesai ada rasa bahagia. Rasanya kayak merayakan hidup lewat berani," papar Abi.

Di samping, standar 10k biasanya diselesaikan di bawah waktu dua jam, sedangkan dalam acara ini diberi waktu dua jam 30 menit. Alasannya untuk mengakomodir setiap tipe pelari. "Karena sekarang sudah giliran para perempuan untuk aktif," ucap Chris.

Bagi para finisher Women’s 10K, SANA Studio telah menyiapkan medali berbeda dari gelaran lari lain, yaitu berupa kalung liontin yang dapat dipakai sehari-hari. Pendaftaran bisa langsung dilakukan di laman resmi Women's 10K, sana.womens10k.id.