Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan asal Amerika Serikat bernama Andrea Worldwide mengatakan bahwa dirinya merasa malu dan “benar-benar terhina” setelah hampir ditolak oleh maskapai United Airlines karena pakaiannya. Pakaian Worlwide dianggap memiliki potongan yang terlalu rendah hingga dapat mengganggu kenyamanan para penumpang lainnya.
Worldwide saat itu mengambil penerbangan kelas satu dari Denver, Colorado ke Newark, New York di Amerika Serikat. Perjalanan yang dilakukan pada 13 Januari 2020 itu untuk mengunjungi pacarnya di San Juan, Puerto Riko.
Saat itu, Worldwide diberhentikan oleh petugas penjaga pintu masuk. Ia diminta untuk minggir tanpa diberikan penjelasan apa pun. Namun, setelah bertanya ke petugas lainnya, ia diberi tahu bahwa masalahnya adalah pakaian atasannya yang berpotongan rendah dan memperlihatkan sedikit branya.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, dia berpakaian sesuai dengan kenyamanannya. Ia bahkan sudah biasa menempuh perjalanan untuk mengunjungi pacarnya dengan menggunakan pakaian seperti itu. Namun, ia biasanya mengambil jam malam saat penerbangannya.
Dilansir dari Independent, Rabu, 29 Januari 2020, Worldwide merasa benar-benar terhina, malu, bingung. “Aku merasa seperti semua mata tertuju padaku,” keluhnya.
Jika dilihat dari foto-foto pakaian yang dibagikan Worldwide menunjukkan bahwa dia juga mengenakan sebuah kardigan panjang lengkap dengan syal di lehernya.
Hingga akhirnya, petugas tersebut mengizinkannya untuk ikut dalam penerbangan, bahkan menawarkan voucher perjalanan sebagai imbalan. Tetapi dengan tegas Worldwide menolak tawaran voucher tersebut.
"Dua ratus dolar bahkan tidak sebanding dengan penghinaan yang saya alami. Jika perempuan lain harus menghadapi ini, saya lebih suka memberitakannya dan mungkin mereka akan memilih maskapai yang berbeda," tegasnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus Lainnya
Mengetahui permasalahan tersebut, pihak United Airlines memberikan penjelasan. Mereka mengatakan kepada Independent, tujuan utama perusahaan adalah agar pelanggan merasa diterima dan menempuh perjalanan yang nyaman.
Saat ini, maskapai tersebut memiliki kebijakan berpakaian untuk karyawan atau mereka yang bepergian dengan teman dan keluarga anggota para petugasnya. Namun, untuk penumpang ada beberapa batasan.
Peristiwa yang dialami Worldwide, bukan kali pertama seorang wisatawan menjadi sasaran karena peraturan pakaian. Musim panas lalu, seorang ibu yang bepergian dengan putranya juga dipermalukan setelah kru kabin American Airlines memaksanya untuk menutup pakaiannya dengan selimut sebelum membiarkan mereka masuk ke dalam pesawat.
Perempuan tersebut adalah seorang dokter dari Houston, Texas, Latisha Rowe. Saat itu ia mengenakan pakaian olahraga dalam penerbangan dari Kingston, Jamaika, ke Miami.
"Saya memiliki tubuh yang gemuk berisi dan saya menggunakan pakaian dengan warna yang berani, sehingga akan terlihat mencolok bagi Anda yang melihatnya," kata Rowe kepada Business Insider, "tetapi itu tidak vulgar. Itu tidak pantas."
Seorang juru bicara dari American Airlines mencoba untuk menghubungi dan mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
"Kami ingin meminta maaf secara pribadi kepada Rowe dan putranya atas pengalamanan mereka. Kami telah sepenuhnya mengembalikan perjalanan mereka," ucapnya. (Tri Ayu Lutfiani)
Advertisement