Sukses

Retail Sneakers dan Streetwear Ternama Jepang Membuka Toko di Indonesia

Kehadiran Atmos diharapkan dapat membangun sneaker culture di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran retail streetwear dan sneakers ternama asal Jepang yang berbasis di Tokyo, yakni Atmos, di Indonesia menjawab keinginan pencinta sneakers dan streetwear di Indonesia. Mereka tak perlu jauh-jauh ke Tokyo untuk membeli rare sneakers Atmos.

Pencinta sneakers di Indonesia dapat membeli rare sneakers Atmos di toko resminya yang dibuka untuk umum di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat mulai 31 Januari 2020. Selain menghadirkan offline store, Atmos juga hadir dalam bentuk online store yang dapat diakses melalui laman resmi mereka.

Atmos sebagai toko retail sneakers dan streetwear ternama asal Jepang yang berbasis di Tokyo, hadir di Indonesia dengan tujuan untuk memperkuat sneakers culture di Indonesia.

“Seiring dengan perkembangan market sneakers yang begitu pesat di Indonesia, diharapkan kehadiran Atmos dapat membangun sneaker culture di Indonesia. Tentunya bekerjasama dengan berbagai brand dan retail yang sudah ada. Sejalan dengan tujuan Atmos sendiri yaitu membuat sneakers dapat digunakan oleh siapa saja dan di mana saja,” jelas Marcel Lukman, President Director Atmos Indonesia.

Kehadiran brand Atmos ke Indonesia yang resmi membuka flagship store pertamanya tahun ini berdasarkan kolaborasi dua lifestyle group besar yang selalu konsisten menjadi trendsetter lifestyle di Indonesia, The 707 Company dan MRA Group.

Toko resmi tersebut didesain sesuai dengan karakteristik Atmos di seluruh dunia yang menggunakan perpaduan warna putih dan biru yang menjadi DNA store mereka. Namun yang membuat berbeda adalah materialnya yang premium dan disesuaikan dengan elemen lokal yang hanya dapat ditemukan pada toko Atmos.

Khusus untuk VIP customer di Indonesia, toko Atmos menyediakan ruang belanja VIP dengan pelayanan khusus. Berbagai brand yang ada di store Atmos: limited edition ada Nike, Adidas, Puma, Asics, Vans dan brand lainnya. Menuju opening store Atmos di Indonesia, private preview juga diselenggarakan untuk sneakerhead dan tamu VIP.

Untuk tamu yang hadir, Atmos menyiapkan t-shirt polos yang dapat dihiasi karya seni secara langsung dari seniman mural ternama Indonesia, Darbotz. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan DJ Jnaro & Jidho (de la house) serta berbagai kegiatan menarik, seperti door prize, talk show bersama komunitas sneakers, dan juga sneaker personalization.

Atmos mengadakan giveaway yang sudah dimulai sejak 25 Januari 2020 melalui laman resmi mereka dengan membeli t-shirt limited edition. Pembelian t-shirt juga dapat dibeli langsung di toko Atmos di Indonesia. Pada 2 Februari 2020, 20 rare sneakers Atmos akan diundi untuk 20 customer yang beruntung.

Salah satunya adalah Nike Air Force 1 ”Para- Noise‟, Nike Air Fear Of God, Nike x Off White Vapor Street. Selain itu ada juga Adidas Yeezy 700, Adidas x IvyPark. P erkembangan pencinta sneakers yang pesat mulai berubah dari membeli sneakers untuk dikoleksi menjadi dikoleksi dan juga dipamerkan.

Fenomena ini menjadi latar belakang berdirinya Atmos di tahun 2000 oleh Hidefumi Hommyo. Dimulai sebagai toko retail kecil di jalan Ura-Harajuku di Tokyo. Seiring dengan perkembangan gaya hidup, Atmos memperluas cakupannya dengan mulai membuka tokonya di Tokyo, Osaka, New York City, dan Seoul.

Pada 2018, Atmos membuka internasional flagship store di kawasan Asia Tenggara di kota Bangkok, Thailand. Di tahun ini, Atmos kembali membuka tokonya di kota Jakarta, Indonesia.

Melihat kesuksesan brand Atmos yang memiliki banyak store, menurut Hirofumi Kojima atau yang dikenal dengan nama Koji sebagai creative director Atmos, perjalanan Atmos selama 20 tahun tidak selalu mulus.

“Dulu sneakers hanya dipakai untuk sportwear. Seperti basket, lari. Nah, dari situ terbentuknya budaya sneakers untuk streetwear fashion dan sekarang tidak hanya digunakan untuk sportwear saja,” ujar Koji dalam opening store Atmos di Plaza Indonesia.

Melihat peluang tersebut, Atmos membuka gerainya dan memperkenalkan sneakers culture di Jepang. “Di Jepang pada 20 tahun yang lalu, belum banyak yang menyukai sneakers, tetapi seiring berkembangnya waktu, tren itu sekarang menjadi lebih maju dan semakin banyak costumers yang menyukai sneakers,” tutur Koji.

Para pencinta sneakers dan streetwear mengenal Atmos lewat berbagai kolaborasi spektakuler karya Koji bersama beberapa brand ternama, seperti Nike, Adidas, Reebok, Puma, dan Asics Tiger. Karya Koji sangat beragam, mulai dari inspirasi binatang seperti gajah, hingga kartun Doraemon.

Ia mengaku mendapat inspirasi desain kolaborasi sneakers kebanyakan berasal dari musik hip hop. Menurut Koji, musik tersebut cocok dengan sneakers yang dibuatnya. Selain itu, story-telling dalam sebuah desain merupakan salah satu aspek penting pada setiap sneakers yang dihasilkan.

“Kami memulai dengan research dengan apa yang diketahui dan tidak diketahui mengenai budaya suatu daerah. Lalu kami berusaha untuk menggabungkannya dengan tren terkini. Proses ini yang membuat setiap sneakers yang dihasilkan Atmos memiliki ceritanya sendiri yang menjadi ciri khas Atmos,” terang Koji.

Atmos semakin berkembang pesat dengan kolaborasi yang terus dilakukan, bersama beberapa brand ternama dengan desain yang spektakuler dan terbatas. Salah satu rekor pencapaian Atmos yang fenomenal adalah sneakers Nike Air Max 1 Safari, hasil kolaborasi dengan Nike.

Momen peluncurannya berhasil membuat ratusan kolektor sneakers berupaya mendapatkannya secara langsung maupun secara online. Untuk kembali membuat kolaborasi yang fenomenal, Atmos sudah menyiapkan rencana untukmembuat eksklusif toys Atmos bersama salah satu seniman mural ternama asal Indonnesia, Darbotz.

Kedepannya diharapkan, kolaborasi desain terbatas ini dapat membentuk sneaker culture di Indonesia serta meramaikan pasar streetwear dunia.