Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji ternama, McDonald's, mengatakan pada Rabu, 29 Januari 2020, bahwa mereka telah menutup semua restorannya di Hubei, provinsi di China, pusat penyebaran virus corona.
Dilansir South China Morning Post, Kamis (30/1/2020), wabah virus corona telah menyebar ke ibu kota provinsi Wuhan di China Tengah telah menewaskan lebih dari 130 orang dan menginfeksi hampir 6.000 orang di seluruh negara.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut telah mendorong pabrik dan bisnis terpaksa tutup. Begitu pula dengan maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan ke negara itu dan pemerintah untuk mencegah perjalanan ke Negeri Tirai Bambu.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski menyebut situasi dengan virus corona ini mengkhawatirkan. Restoran cepat saji ternama dunia ini memutuskan untuk menutup semua restorannya di Hubei yang jumlahnya mencapai ratusan cabang.
Meski begitu, masih ada sekitar 3.000 outlet McDonald's di tempat lain di China yang tetap dibuka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alasan Menutup Cabang di Hubei
"Saat ini, seperti yang Anda harapkan, prioritas kami adalah benar-benar pada karyawan kami, pada pelanggan kami, melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa mereka aman dan diurus," katanya.
Chris menambahkan, China menyumbang 9 persen dari semua restoran McDonald's. Namun, hanya sekitar 4 hingga 5 persen dari penjualannya dan 3 persen dari pendapatan.
Selain itu, kini ada 16 negara yang telah mengkonfirmasi kasus penyakit seperti pneumonia, dari Amerika Serikat ke Uni Emirat Arab.
Tak hanya McDonald's, perusahaan kopi Amerika Serikat Starbucks mengumumkan pada Selasa, mereka telah menutup setengah dari kafe-kafe di Cina dan Disney menutup taman-taman bermainnya di Shanghai dan Hong Kong.
Advertisement