Sukses

Adidas Segera Luncurkan Pakaian Berbahan Dasar Limbah Plastik Laut

Adidas juga pernah memproduksi jutaan pasang sepatu dari limbah plastik laut.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu usaha untuk menjaga lingkungan, Adidas akan meluncurkan produk baru yang terbuat dari poliester daur ulang dan limbah plastik laut. Produk ini nantinya akan dijual dengan harga yang lebih rendah agar konsumen mampu membelinya.

Dalam menciptakan produk barunya, Adidas bekerja sama dengan Parley for the Oceans, sebuah organisasi yang membahas tentang isu lautan. Kerja sama tersebut telah berlangsung sejak 2015.

Produk kerja sama pertama di antara keduanya ialah menciptakan sepatu berbahan dasar plastik yang dikumpulkan dari pantai. Plastik yang dikumpulkan tersebut mampu menghasilkan lebih dari 11 juta pasang sepatu pada 2019. Rencananya, perusahaan yang berlokasi di Jerman tersebut akan memproduksi 15-20 juta pasang sepatu menggunakan plastik laut di 2020 ini.

Dilansir dari Asiaone, Jumat, 31 Januari 2020, produk terbaru yang akan diluncurkan ialah berupa pakaian yang dijuluki “Primeblue”. Adidas akan konsisten untuk mengolah daur ulang dan limbah plastik lautan dalam produk pakaian dan sepatunya pada 2020.

Jika dilihat dari harganya, poliester daur ulang, yang merupakan salah satu bahan yang akan digunakan untuk produksi baju Adidas, memiliki harga 10 persen lebih mahal dari bahan aslinya. Meskipun demikian, Adidas akan menurunkan harga jualnya sehingga lebih banyak konsumen yang mampu membeli.

Hal tersebut pun merupakan salah satu cara Adidas untuk mengajak pelanggannya menggunakan produk-produk berkelanjutan yang bisa menjaga lingkungan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Industri Fesyen Menyumbang 10 Persen Gas Emisi Rumah Kaca

Adidas mengatakan ingin lebih dari setengah poliester yang digunakannya untuk daur ulang pada 2020, naik hingga 100 persen pada 2024.  Sebelumnya pada 2019, Adidas memperkirakan 46 persen poliester yang digunakan dalam pakaiannya akan didaur ulang, sedangkan untuk sepatunya hanya sebesar 28 persen.

Menurut organisasi yang bergerak di bidang pembangunan, Oxfarm, industri fesyen merupakan salah satu yang harus turut bertanggung jawab atas 10 persen dari semua emisi gas rumah kaca yang ada di bumi.

"Meningkatkan kehadiran serat poliester daur ulang berpotensi besar berdampak pada kebutuhan energi dan sumber daya global," ujar analis Barclays, Anushka Challawala, "dengan pakaian olahraga ini bisa memimpin banyak perubahan ke depannya."

Tidak hanya Adidas, Nike pun telah memulai untuk memproduksi barang yang ramah lingkungan. Nike menggunakan benang poliester daur ulang untuk bagian atas sepatu Flyknit. Dengan beralih ke bahan daur ulang, Nike telah mengolah empat miliar plastik dari tempat pembuangan sampah.

Selain mengolah limbah plastik dari laut, Adidas akan memulai label produk yang terbuat dari 100 persen poliester daur ulang dari sumber lain sebagai “Primegreen” di akhir tahun ini.

Dalam sebuah pengumuman sebelum Super Bowl, Adidas mengatakan mereka juga akan bergerak untuk membuat lebih banyak seragam dari bahan yang sustainable dengan mitra olaharaga di Amerika Serikat seperti Major League Football dan National Hockey League. (Tri Ayu Lutfiani)