Sukses

Cegah Tertular Virus Corona, Traveler Tutupi Kepala dengan Botol Plastik hingga Helm

Tak hanya masker, untuk menghindari virus corona para traveler mengenakan botol plastik di kepala mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia tengah digemparkan dengan penyebaran wabah virus corona. Untuk menghindari virus yang pertama kali berkembang di Wuhan, Tiongkok ini, ada beragam cara yang dapat ditempuh seperti dengan pemakaian masker.

Namun tak hanya langkah tersebut, baru-baru ini jagat maya kembali dihebohkan dengan aksi para traveler yang punya trik lain sebagai bentuk pencegahan virus corona.

Dilansir The Sun, Jumat (31/1/2020), para traveler tampak mengenakan segala sesuatu, mulai dari memakai botol platik hingga helm sepeda motor sebagai upaya melindungi diri dari virus corona.

Hal ini terjadi ketika maskapai penerbangan seperti British Airways telah memindahkan semua penerbangan ke Tiongkok di tengah wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 100 orang.

Deretan potret wisatawan yang ketakutan dibagikan di media sosial. Ada dari mereka yang menutupi diri dengan lembaran plastik hingga botol di depan umum.

Seorang ibu dan anaknya terlihat di Metro Hong Kong mengenakan pelindung darurat yang terbuat dari botol plastik bekas. Sedangkan, potret lainnya juga terlihat dalam perlindungan darurat serupa di antrean bandara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ragam Upaya Perlindungan

Dalam penerbangan dari Shanghai ke Perth, seorang pria mengenakan helm sepeda motor. Penumbang dengan penerbangan yang sama mengatakan pada The West Australian, kebanyakan orang di pesawat memakai masker wajah dan pesawat disemprotkan begitu mendarat.

Keluarga lain tampak menutupi diri dengan terpal plastik saat menunggu dalam antrean di bandara dan semuanya mengenakan masker wajah. Sementara di Tiongkok, penumpang telah diberitahu bahwa mereka akan dilarang naik angkutan umum jika tidak mengenakan masker.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara resmi menyatakan virus corona adalah darurat kesehatan global. Hal tersebut dinyatakan dalam pertemuan kedua Emergency Committee bersama dengan Direktur Jenderal WHO pada hari Kamis, 30 Januari 2020, waktu Jenewa.