Sukses

Cerita Akhir Pekan: Dari Pojok Baca ke Ruang Baca Jakarta

Anak-anak antusias membaca dan memilih buku di stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah bocah berseragam olahraga warna ungu antusias mengambil buku-buku dari dua rak buku di pojok baca stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2020.

Bocah lelaki dan perempuan itu mencari-cari buku yang ingin dibacanya. Sementara orangtua mereka duduk di kursi yang disediakan di sebelah dua rak buku itu.

Mereka mengawasi anak mereka yang asyik membaca buku. Sesekali mereka tampak membongkar tumpukan buku yang ada di atas rak. 

Di bagian belakang kaus olahraga bocah-bocah itu, mereka merupakan anak-anak dari PAUD Mawar Putih yang berlokasi di Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Ada saja sih yang membaca buku yang tersedia," ujar Amirulloh, salah seorang petugas Stasiun MRT Blok M kepada Liputan6.com.

"Tempat baca itu ada di semua stasiun MRT. Tapi lengkapnya, silakan hubungi pihak corsec (Corporate Secretary MRT). Saya baru kerja di sini," tandasnya.

Tak berapa lama, anak-anak itu pun menaiki eskalator. Mereka berdesakan ingin lebih dulu berada di atas yang akan membawa mereka melanjutkan perjalanan. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Ruang Baca Jakarta

Dari stasiun MRT Blok M, perjalanan Liputan6.com berlanjut menuju stasiun MRT Dukuh Atas. Perjalanan cukup cepat hingga tiba di tujuan.

Berbeda dengan pojok baca di stasiun MRT Blok M, di stasiun MRT Dukuh Atas lebih banyak buku yang disediakan, namanya bukan pojok baca, tapi Ruang Baca Jakarta. Lokasinya berada di luar stasiun, tepatnya Jalan Kendal, Jakarta Pusat.

Ruangannya yang bercat putih itu cukup nyaman untuk membaca. Ada tujuh kursi dan beberapa meja. Ruangan tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Tempat ini mengoleksi 255 buku dengan berbagai tema yang bisa dibaca pengunjung. Mulai dari sejarah, sastra, filsafat, agama, serta ensiklopdia.

"Jumlah buku di sini sebanyak 255, sebagian besar novel. Buku-buku ini lebih banyak berasal dari donasi para penumpang MRT," ujar Susviana, petugas Ruang Baca Jakarta kepada Liputan6.com, Jumat, 31 Januari 2020.

Menurut perempuan yang akrab disapa Ana itu, Ruang Baca Jakarta mulai beroperasi sejak Desember 2019 lalu. Jam operasionalnya mulai pukul 09.00-18.00 WIB.

"Banyak juga yang membaca di sini, bahkan pernah ada mahasiswa yang mengerjakan tugas karena buku yang dia cari ada di sini. Ya, sehari minmal ada 10 orang yang datang, biasanya sore sambil mereka menunggu ojol (ojek online)," papar Ana yang ditemani temannya, Trinata.

Untuk meminjam buku-buku yang ada di Ruang Baca Jakarta cukup mudah. Pengunjung cukup barter dengan buku mereka.

"Satu buku yang dipinjam, pengunjung harus membarter dengan satu buku yang lain. Nanti setelah mereka selesai membaca buku yang dipinjam, mereka bisa menukar dengan buku yang lain. Jadi, satu buku dibarter dengan satu buku," imbuh Trinata.

3 dari 3 halaman

Buku Fisik dan Digital

Pojok baca merupakan perpustakaan kecil yang berada di stasiun MRT. Rak-rak tersebut menyediakan berbagai buku, mulai dari ensiklopedia, novel, majalah, dan berbagai buku lainnya.

Di pojok baca stasiun MRT Blok M, misalnya, terdapat buku karya sastrawan William Shakespeare berjudul The Complete Work of William Shakespeare yang cukup tebal. Pengadaan buku-buku itu berkat kerja sama dengan Yayasan Baca Buku Jakarta.

Pojok baca terdapat di semua stasiun MRT dan telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 8 September 2019 itu. Menurut Anies, penyediaan buku tersebut untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.

"Kita menyadari pentingnya literasi bagi sebuah masyarakat. Apalagi di kota seperti Jakarta, di mana kita jadi bagian dari kota global," kata Anies, seperti ditulis kanal News Liputan6.com.

Selain bekerja sama dengan Yayasan Baca Buku Jakarta, pihak MRT Jakarta juga akan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Selain buku berbentuk fisik, juga akan ada buku digital.