Sukses

Mengenal Qiyi Street, Perkampungan Muslim di Wuhan

Wuhan memiliki perkampungan Muslim yang masyarakatnya hidup damai dan berdampingan dengan etnis lain.

Liputan6.com, Jakarta - Nama kota Wuhan mulai banyak diperbincangkan setelah wabah virus corona menyebar. Kini, Ibu Kota Provinsi Hubei ini kini terlihat seperti kota mati tanpa penghuni. Padahal, Wuhan merupakan kota dengan penduduk terpadat di bagian pusat Tiongkok.

Kota dengan luas 8.494 kilometer persegi ini didominasi suku Han. Di antaranya, terselip kehidupan penduduk Muslim yang hidup damai dan berdampingan dengan masyarakat lain.

Dalam sebuah video dokumenter milik penduduk Indonesia yang tinggal di Wuhan, Muhammad Hanif Hasballah, tampak sebuah perkampungan Muslim di Qiyi Street Wuchang, Tiongkok.

Video yang diunggah pada 15 September 2019 ini menampilkan aktivitas masyarakat Muslim Wuhan saat jual beli di pasar. Terlihat beberapa daging tergantung di depan toko, ada pula yang menjajakannya di depan rumah.

Para pedagang terlihat lihai menguliti dan memotong daging. Daging di sana terkenal memiliki harga relatif lebih tinggi dibanding pasar lain. Hal ini disebabkan kondisi daging yang masih segar.

Pasar di perkampungan Muslim Wuhan tersebut sekilas hampir sama dengan pasar tradisional di Indonesia. Sayuran, buah, bumbu-bumbu dapur, pakaian, dan makanan tergeletak di atas baskom atau papan dialasi karung.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Akses Makanan Halal yang Mudah

Karena termasuk kawasan tinggal penduduk Muslim, Anda tidak akan kesusahan mencari makanan halal di sana. Pasar tersebut pun menjual kue-kue halal dan tradisional, sebut saja roti Naan Uighur.

Rori Naan Uigur ialah panganan yang bentuknya besar seperti cakram. Roti dengan tekstur tebal di sisi dan tipis di bagian tengah ini disajikan dengan taburan wijen atau terkadang bawang dan rempah-rempah. Roti ini biasanya ditemukan di pinggir-pinggir Xinjiang.

Tidak hanya makanan halal yang dapat diakses secara mudah, Anda pun bisa menemukan masjid di perkampungan tersebut, yaitu Qiyi Street Mosque. Meski tak terlalu luas, tapi cukup menampung masyarakat yang ingin beribadah.

Dekorasi masjid tak berbeda jauh dengan yang ada di Tanah Air, sama-sama punya bentuk kubah setengah lingkaran. Interiornya memiliki beberapa gantungan kaligrafi dan tulisan-tulisan dalam bahasa Tiongkok. (Tri Ayu Lutfiani)