Sukses

Studi: Makanan Korea Ini Bisa Bantu Atasi Kebotakan

Strategi perawatan rambut dengan mengonsumsi kimchi dianggap lebih aman bagi pasien.

Liputan6.com, Jakarta -  Tak hanya dunia hiburan Korea Selatan yang disukai berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia, Kuliner khas Korea juga banyak digemari, salah satunya kimchi.

Makanan fermentasi yang terbuat dari kol dan bawang putih dengan citarasa unik asal Korea ini cukup populer bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Yang menarik lagi, selain rasa uniknya yang enak di lidah, kimchi ternyata juga punya berbagai manfaat untuk kesehatan. Makanan yang mengandung bakteri baik atau probiotik ini mampu menyehatkan usus.

Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Dankook University menyebutkan bahwa kimchi dapat menebalkan rambut yang sudah ada dan mengatasi masalah kebotakan.

Dilansir Daily Mail, 28 Januari 2020, riset tersebut dilakukan pada 23 laki-laki yang sebagian telah memasuki tahap awal kebotakan, sementara sisanya sudah benar-benar botak.

Mereka kemudian diminta untuk meminum minuman kimchi yang banyak dijual di Korea dua kali sehari, yaitu saat sebelum sarapan dan sebelum tidur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Perawatan yang Aman

Sebelum para pria tersebut berpartisipasi dalam riset ini, jumlah rata-rata rambut yang mereka miliki adalah 85 helai per cm persegi. Lalu, setelah satu bulan berlalu, jumlah tersebut bertambah menjadi 90 helai.

Dan dalam 4 bulan, ia bertambah lagi menjadi 92 helai per cm persegi. Hasil riset ini kemudian diterbitkan dalam The World Journal of Men's Health.

Mereka mengklaim kalau kimchi dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kebotakan yang sering terjadi pada pria. Lebih jauh, dibandingkan dengan obat yang mana memiliki efek samping dan hanya dapat digunakan untuk sementara waktu, strategi perawatan rambut dengan mengonsumsi kimchi ini juga lebih aman bagi pasien.

"Kami membuktikan kimchi dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengatasi kebotakan. Ini merupakan strategi perawatan yang lebih aman bagi pasien," terang sang peneliti tentang khasiat kuliner khas Korea tersebut.