Sukses

Ragam Latar Staf Khusus Menparekraf, Ada Ahli Keuangan hingga Eks Pegawai KPK

Salah satu staf khusus Menparekraf adalah Ardan Adiperdana, mantan kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang memasuki masa pensiun.

Liputan6.com, Jakarta -  Wabah virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara ikut bedampak pada lesunya dunia pariwisata termasuk di Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengambil sejumlah tindakan dan kebijakan.

Salah satunya dengan melantik pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II). Pelantikan digelar di Balairung Soesilo Soedarman, kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bapaekraf), Rabu, 5 Februari 2020.

Mereka yang dilantik akan menempati posisi baru dalam organisasi Kemenparekraf/Bapaekraf yang baru selesai terbentuk sebagai hasil penggabungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Struktur organisasi baru ini bisa diimplementasikan secara tepat dan saling menguatkan. Sistemnya juga kita pikirkan supaya peran strategis antara Kemenpar dan Bekraf bisa berjalan optimal," tutur Wishnutama dalam kata sambutannya usai pelantikan.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Tama itu juga melantik tiga staf khusus menteri. Yang cukup unik dan menarik, ketiganya berasal dari latar yang berbeda. Ada yang dari Bekraf, bidang keuangan dan ada yang pernah bertugas di kepolisian dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Tiga staf menteri itu adalah Ardan Adiperdana sebagai staf khusus menteri bidang akuntabilitas, Ricky Yoseph Pesik sebagai staf khusus menteri bidang digital dan industri kreatif, dan Kombes Adi Deriyan sebagai staf khusus keamanan.

Wishnutama menjelaskan kalau Ardan adalah mantan kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang memasuki masa pensiun.

Sedangkan Ricky merupakan mantan wakil kepala kepala Bekraf sedangkan Kombes Adi merupakan direktorat resort kriminal umum. Menurut Menparekraf, keahlian tiga staf khusus tersebut dianggap sudah pas dan relevan dengan tugas-tugas mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tugas Berat Staf Khusus

"Bang Adi Deriyan sebelumnya adalah Diskrimum Polda dan sebelumnya lagi pernah bertugas di KPK selama delapan tahun. Dia diangkat jadi staf menteri bidang keamanan," terang Wishnutama.

Menurut Wishnutama, faktor terpenting dalam dunia pariwisata adalah keamanan. Maka itu, perlu ada pejabat khusus yang menangani keamanan dan keselamatan di destinasi wisata.

"Kalau kurang aman apalagi tidak aman, siapa wisatawan yang mau datang mau tempatnya sebagus apa juga," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti tugas utama staf khususnya itu yang menurutnya akan cukup berat, seperti masalah travel advice.

"Travel advice negara kita di Amerika, Australia misalnya, itu hampir selalu kuning, padahal negara-negara yang dekat dengan kita kayak Singapura hampir semua hijau yang artinya aman buat dikunjungi. Saya heran juga kenapa padahal negara kita kan aman," ucapnya.

"Kuning itu bukan cuma harus berhati-hati, wah kalau negara luar itu pendapatnya seram-seram banget tentang negara kita. Nah, wisatawan yang tadinya mau ke sini bisa nggak jadi, mereka pilih yang statusnya hijau. Jadi ini gimana caranya mengubah travel advice negara kita jadi hijau, jadi aman," sambungnya.

Wabah virus corona juga membuat dunia pariwisata semakin terasa berat. "Ini memang berat, tapi kita harus melakukan sesuatu, kita harus terus berusaha dan mudah-mudahan hasilnya bagus, bisa optimal," terangnya.