Sukses

Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Berbahaya bagi Kesehatan

Banyak penelitian membuktikan bahwa MSG atau penyedap rasa tak berbahaya bagi kesehatan tubuh asal penggunaannya tak berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Perbincangan mengenai Monosodium Glutamat (MSG) atau dikenal dengan micin belum berakhir. Pandangan yang menyebutkan bahwa bumbu penyedap rasa merusak kesehatan dan hingga dapat menurunkan tingkat intelegensia masih belum sirna.

Selama ini, pembahasan mengenai MSG dinilai sangat banyak mispersepsi yang terjadi di kalangan masyarakat mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan.

"Penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi kesehatan selama penggunaannya dilakukan dengan bijak. Artinya, bahan penyedap rasa itu digunakan sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan," ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Ketua Umum PDGKI Prof. DR.Dr. Nurpudji A Taslim, MPH, SpGK (K) saat konferensi pers 'Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak,' di Restoran Seribu Rasa, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Nurpudji menilai pandangan MSG membahayakan bagi kesehatan kadang-kadang tidak adil dan tak beralasan. Karena selama ini sudah banyak penelitian yang dilakukan dan membuktikan bahwa MSG tak berbahaya bagi kesehatan tubuh asal digunakan dalam tataran yang sesuai dan tak berlebihan.

Nurpudji menambahkan, selain itu, dari sisi yang menyantap makananpun diharapkan selalu memperhatikan gizi yang seimbang. Jika memperhatikan itu, maka tubuh tetap sehat dan tidak perlu dikhawatrikan bahwa MSG tersebut memberikan efek negatif terhadap kesehatan.

Hal ini yang perlu disadari oleh masyarakat agar persepsi mengenai penggunaan MSG tidak lagi rancu dan mengakibatkan tumbuhnya berbagai asumsi yang kurang tepat. "Lihat saja orang Jepang, mereka tidak bodoh-bodoh. Padahal, mereka mengonsumsi lebih banyak dari kita," tegas Nurpudji.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Malu-Malu Pakai MSG

Hal senada diungkapkan Albert Dinata selaku GM Marketing PT Sasa Inti. Menurut Albert, dengan adanya penjelasan dari dokter, ia berharap persepsi yang kurang tepat terhadap MSG dapat diluruskan.

"Tidak mungkin dokter berbicara tidak sesuai fakta karena risikonya besar sekali terhadap profesinya," ujar Albert.

Selama ini, lanjut Albert, banyak orang enggn menyebut menggunakan MSG sebagai bumbu penyedap. Padahal, mereka menggunakan MSG.

"Banyak yang masih malu. Padahal, bilang saja, karena MSG itu tidak mengganggu kesehatan," katanya.

Selama ini, lanjut Albert, orang makin banyak yang menggunakan MSG. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kaum milenial yang suka memasak.

"Jadi, banyak generasi milenial suka memasak sekarang. Mereka banyak yang sukses, kok," tandas Albert.