Liputan6.com, Jakarta -Â Virus corona masih terus menyebar ke berbagai negara selain China. Virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, Hubei, China itu telah menjangkiti 34.800 orang di seluruh dunia, mengutip laman BBC, Minggu, 9 Februari 2020.
Mewabahnya virus corona ternyata kembali memunculkan anggapan orang Asia di dunia internasional yang masih sering mengalami diskriminasi.
Â
Advertisement
Baca Juga
Saat ini banyak orang Asia, terutama China, mendapat cap negatif sebagai penyebar virus mematikan ke berbagai negara. Hal itu sepertinya membuat seorang pria berdarah China-Italia membuat video seputar corona.
Video tersebut menjadi viral karena dinilai menyentuh dalam menanggapi rasisme dan diskriminasi yang dihadapi oleh banyak orang Asia di seluruh dunia di tengah wabah virus corona.
Pada video yang diunggah oleh kelompok yang disebut Serikat Pemuda Italia-China, Massimiliano Martigli Jiang terlihat berdiri di sebuah tempat di Florence, Italia dengan mengenakan penutup mata dan masker bedah.
Di sampingnya ada papan nama bertuliskan dalam bahasa Italia, China, dan Inggris. "Saya bukan virus. Saya seorang manusia. Berantas prasangka ini," begitu tulisannya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sumbang Masker
"Virus yang benar-benar membuat kami takut sekarang bukanlah virus corona, namun prasangka yang ada di udara. Hapus coronavirus tetapi bukan orang-orang!" tulis kelompok itu seperti dilansir dari Nextshark.
Beberapa orang yang melihatnya berpose di sebelah Jiang untuk mengambil gambar, sedangkan yang lain memilih untuk melepas masker dan penutup matanya untuk memeluknya.
Saat diwawancarai Firenze Today, Jiang mengungkapkan kalau kelompoknya mengumpulkan uang untuk menyumbangkan masker untuk membantu mencegah meluasnya virus corona di China.
Video tersebut juga diunggah di akun Instagam Jiang pada 6 Februari 2020. Video yang memperlihatkan aksi Jiang ini merupakan tanggapan terhadap serangkaian insiden rasis dan Sinophobia di beberapa wilayah di Italia.
Kabarnya, ada beberapa wisatawan China diludahi di Venesia. Bukan itu saja, Konservatorium Santa Cecilia Roma juga melarang semua siswa keturunan Asia Timur untuk masuk ke dalam kelas sejak virus corona diberitakan sudah menyebar ke beberapa negara.
Tak hanya di Italia, perlakuan rasis sebagai dampak virus corona juga dialami warga China di negara Eropa lainnya, seperti di Inggris dan di Amerika Serikat.
Advertisement