Liputan6.com, Jakarta - Makanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dikenal tak pernah soal rasa, namun fungsi untuk semata mengenyangkan perut. Tapi, kultur ini ternyata tak diadaptasi sebuah penjara di Malaysia.
Melansir laman Vice, 12 Februari 2020, di bawah naungan Operation Lalang tersebut, pada 1987, jadi tempat lelaki diketahui bernama Mat Sabu menjalani penahanan karena dugaan makar tanpa sidang selama 60 hari.
Perintah pemenjaraan ini kemudian diperpanjang sampai dua tahun. Waktu itu merupakan kali kedua Sabu di penjara di bawah Internal Security Act 1960. Di masa penahanan, ia mengeluhkan soal makanan dinilai tak layak yang disajikan untuk para narapidana.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak ada lauk ikan, daging, atau ayam setiap hari. Tapi, kami tahu sebenarnya ada penyisihan biaya untuk itu" katanya.
Pada sebuah video viral di 2013, Sabu dan Menteri Keuangan Lim Guang Eng, juga mantan tahanan politik, menunjukkan keduanya tertawa saat kembali mengingat memakan kari kepala ikan yang biasa dimasak Sabu untuk narapidana lain.
Pasal, antara interogasi dan ruang isolasi penjara, para tahanan pasti diberi menu 'khas penjara'. yakni teh yang sama sekali tak enak atau kopi dengan tingkat gula berpontesi menyebabkan diabetes, tak lupa roti basi sebagai sarapan.
Makan siang dan makan malam berupa nasi, daging misterius, dan sayur mayur. Kendati, Peraturan PBB dalam Standard Mininum Rules for the Treatment of Prisoners jelas menyebut, setiap tahanan berhak memperoleh makanan dengan nilai nutrisi yang cukup untuk kesehatan dan kekuatan, serta dimasak, lalu disajikan dengan baik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beda Lapas Kamunting
Tiap tahanan di Lapas Kamunting, tak peduli apa latar belakang etnis dan alasan dibui, dilaporkan saling berbagi resep makanan favorit. Sabu, yang selama ditahan di sana sempat jadi juru masak, mengatakan bahwa ia rutin berkonsultasi resep makanan bersama tahanan lain.
"Misal, kalau saya ingin bikin kari, saya akan tanya ke kolega saya yang keturunan India. Kalau menunya masakan Cina, ada (mendiang petinggi partai oposisi Democratic Action Party) Lau Dak Kee. Kalau menunya khas Negara Bagian Kelantan, ada juga yang bisa membantu saya. Mereka bilang masakan saya enak, padahal tidak ada resep rahasia," paparnya.
Di samping, berdasarkan deskripsi buku 445 Days Under Operation Lalang: An Account of the 1987 ISA Detentions karangan mantan tahanan lainnya, aktivis Dr Kua Kia Soong, kondisi hidup tahanan di sana jauh lebih baik dibanding rumah tahanan kebanyakan di Malaysia.
Tahanan tinggal di kamar-kamar dan menggunakan kamar mandi sungguhan. Kompleks dan taman Kamunting memungkinkan tahanan memandang langit.
Advertisement