Liputan6.com, Jakarta - Kapal pesiar Westerdam akhirnya berlabuh di Kamboja, Kamis (13/2/2020) waktu setempat. Kapal ini membawa sekitar 2 ribu penumpang dan awak kapal.
Melansir dari Time, Kamis (13/2/2020), berlabuhnya kapal pesiar tersebut jadi momen melegakan bagi para penumpang dan awak kapal setelah kapal ditolak masuk ke lima pelabuhan karena kekhawatiran potensi wabah virus corona.
Kepanikan global atas virus corona mendorong Jepang, Filipina, Taiwan, Thailand, dan wilayah Guam AS, untuk menolak masuknya Westerdam, meskipun tidak ada seorang pun di kapal yang didiagnosis menderita penyakit mematikan itu.
Advertisement
Baca Juga
Holland American Line, operator pelayaran, menyebut akan mencarter penerbangan untuk mentransfer penumpang dari kota pesisir Sihanoukville ke Phnom Penh selama beberapa hari ke depan. Dari sana, para penumpang akan diterbangkan pulang dengan biaya jalur pelayaran.
Westerdam adalah kapal pesiar terbaru yang berada di tengah wabah virus corona. Kapal Diamond Princess yang dilanda virus telah dikarantina di Yokohama Bay di Jepang sejak 5 Februari dan infeksi di kapal terus meningkat.
Setidaknya, 218 dari 3.700 penumpang dan awak dipastikan terinfeksi virus corona. Hal tersebut membuat kapal tersebut sejauh ini merupakan cluster terbesar dari virus corona di luar daratan China.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menimpa Kapal Pesiar Lain
Pekan lalu, penumpang di kapal pesiar World Dream di Hong Kong ditahan selama empat hari setelah perusahaan mengetahui tiga penumpang yang berlayar di kapal sebelumnya dipastikan terinfeksi virus corona.
Semua penumpang akhirnya diizinkan turun pada Senin, 10 Februari 2020 setelah semua kru dinyatakan negatif virus corona. Pada 6 Februari 2020, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan Westerdam dalam perjalanan dari Hong Kong, tidak akan diizinkan berlabuh, menurut AP.
Sejak itu, negara-negara lain menolak permintaan Westerdam untuk berlabuh karena takut penumpang membawa virus corona, meskipun ada pernyataan berulang dari pejabat jalur pelayaran tidak ada kasus virus yang diketahui di atas kapal dan kapal tidak dikarantina.
Kapal ini dalam pelayaran 14 hari yang berangkat dari Hong Kong pada 1 Februari. Seorang penumpang kapal, Jackie Roos kepada Time, Rabu, 12 Februari 2020 merencanakan perjalanan bersama pasangannya, putri, dan dua keluarga lainnya setahun lalu untuk merayakan ulang tahun ke-60 temannya.
"Kami kecewa belum dapat mengunjungi negara-negara yang kami harapkan. Kami memilih pelayaran ini karena rencana perjalanannya," jelasnya.
Namun ia tidak menyesal datang ke pelayaran, membuat ia sibuk dengan kelas olahraga gratis, pertunjukan, dan spa. Pelayaran juga menawarkan wi-fi dan sampanye gratis.
Advertisement