Sukses

Tips Putus yang Bikin Hubungan Cinta Justru Makin Langgeng

Sepasang kekasih di Singapura menemukan cara putus yang justru bikin hubungan langgeng.

Liputan6.com, Jakarta - Putus cinta biasanya disebabkan karena konflik yang terjadi dalam hubungan atau rasa bosan karena terlalu lama menjalin hubungan. Sepasang kekasih asal Singapura membagikan kisah putus cinta mereka setelah tujuh tahun menjalin hubungan.

Dilansir dari Asiaone.com, Minggu, 16 Februari 2020. Jacquline Lim, bertemu sang kekasih, Melvin, di gereja. Mereka bertemu saat usia Jacqueline menginjak 19 tahun, sedangkan Melvin berusia 18 tahun.

Jacquline mengungkapkan, putus cinta dan patah hati ada tidak semata-mata mengakhiri sebuah hubungan. Semua tentang Anda dan dia tak hilang. Jacqueline menambahkan bahkan hubungan bisa lebih baik lagi. Hal ini tentu ditentukan oleh kedua belah pihak yang bersedia mencoba menjalin hubungan kembali.

"Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya ingin berkencan dengan pria ini untuk waktu yang lama. Tetapi, pernikahan jelas tidak dipertimbangkan saat itu karena saya baru berusia 19," ujar Jacqueline.

Dalam hubungan percintaan tentu pertengkaran dan masalah tak bisa dihindari. Jacqueline kemudian mengenang tentang masalah yang muncul saat tahun ketujuh hubungan cinta mereka.

"Sebagian besar orang menyebutnya 'gatal selama tujuh tahun' dan keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Kami agak terbiasa satu sama lain dan berhenti berusaha satu sama lain," katanya. "Kami merasa seperti anggota keluarga daripada kekasih, yang merupakan panggung yang nyaman tetapi yang paling berbahaya," sambungnya.

Akhirnya, Jacqueline dan kekasih memutuskan berpisah. Mereka merasa tak melihat jalan lain. 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Putus Itu Perlu

 

Jacqueline mengaku dirinya merasa lebih bebas setelah putus dengan Melvin. "Saya tidak dapat menyangkal bahwa saya merasa bebas selama awal perpisahan. Saya tidak perlu peduli jam berapa saya tiba di rumah, saya tidak perlu mengabarinya. Pada dasarnya, saya merasa seperti bisa melakukan apapun tanpa bertanggung jawab kepada siapa pun kecuali pada diri saya sendiri," kata Jacqueline.

Namun, ia mengaku tak mudah lepas dari Melvin. Mereka memiliki terlalu banyak teman yang mengenal keduanya. Selain itu, mereka juga kerap bertemu di gereja.

"Sulit untuk memutuskan kontak sepenuhnya karena kami memiliki terlalu banyak teman bersama dan kami pasti akan bertemu satu sama lain di gereja. Saya kira itu adalah hal yang baik bagi kami, karena itu semacam menghidupkan kembali 'pengejaran' dalam hubungan kami," jelas Jacqueline.

Melvin kemudian kembali mengirimi Jacqueline pesan singkat. Usahanya membuahkan hasil, ia dan Jacqueline resmi menjadi pasangan kembali hingga akhirnya memutuskan menikah pada Juli 2017 lalu.

"Seluruh proses perpisahan ini seperti pelajaran untuk kita berdua," kata dia.

"Melewati semua pengalaman ini pasti akan membuatmu berpikir lebih dalam tentang hubunganmu. Aku mulai bertanya apakah aku bisa melihat diriku berjalan menyusuri lorong dengan pria ini. Itu mengingatkan kita, bahwa jika kita ingin membuat sesuatu berfungsi, kita harus untuk berkompromi, bersyukur, berusaha setiap hari dan menerima satu sama lain termasuk kekurangan satu sama lain," sambungnya. (Adhita Diansyavira)