Sukses

Uniknya Bubur di Bandung yang Tak Tumpah Meski Piring Dibalik

Bukan sulap bukan sihir, Bubur Bareto di Bandung tidak akan tumpah meski piring dibalikan.

Liputan6.com, Jakarta - Bubur menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia yang kerap dipilih untuk sarapan. Sajian ini terbuat dari beras yang dimasak dalam waktu lama sehingga menghasilkan tekstur yang lembut.

Jika biasanya bubur memiliki tekstur yang berair, berbeda dengan Bubur Durman Bareto di Bandung ini. Kedai bubur yang sudah ada sejak 1947 tersebut memiliki tekstur yang kental bahkan tidak akan tumpah meskipun piringnya dibalikan.

Saat food blogger Magda mengunjungi kedai, pemilik Bubur Bareto, Anwar dengan sukarela memperlihatkan aksinya. Pertama, ia memasukkan satu centong bubur ke atas sebuah piring. Setelah itu, piring digoyang-goyang supaya buburnya merata.

Atraksi pun dimulai. Dengan gaya santainya Anwar membalikan piring yang berisi bubur tersebut. "Bubur ini tidak tumpah, karena bubur ini tidak punya perasaan," canda Anwar.

Menurutnya, bubur yang dijual orginal. Sebab, buburnya tidak memiliki topping cahkwe dan kuah kuning layaknya bubur pada umumnya. Isi bubur tersebut hanya suwiran ayam, kecap, kerupuk, sambal, dan kuah kaldu.

Selain itu, bubur ini pun memiliki rasa yang tawar dan hanya dibumbui daun salam saja selama proses pembuatannya. Anwar akan menambahkan berbagai bumbu seperti garam dan penyedap rasa di atas bubur yang sudah disajikan di atas piring.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sambal Baik dan Sambal Jahat

Selain buburnya yang unik, proses memasak yang menggunakan arang membuat aroma bubur semakin mengundang selera. Bonusnya, Anwar pun memiliki pembawaan yang ramah dan santai di hadapan para pelanggannya.

Bahkan, ia pun menamai bumbu pelengkap bubur dengan sebutan lucu, seperti sambal baik dan sambal jahat. Seperti namanya, sambal baik memiliki cita rasa yang tidak terlalu pedas. Sedangkan sambal jahat memiliki tingkat kepedasan lima kali lebih dari sambal baik.

Anwar mengatakan, resep bubur tersebut merupakan warisan dari sang ibu. Bahkan, peralatan masaknya seperti panci, teko, dan kaleng kerupuk pun tidak pernah diganti sejak pertama kali berjualan alias sudah 70 tahun lebih lamanya.

Bubur Bareto pun menyediakan pelengkap makan bubur yang porsinya tidak pelit. Saat membeli satu porsi bubur, Anda akan diberi satu piring penuh berisi kerupuk merah. Uniknya, kerupuk tersebut disiram sambal dan kecap yang membuatnya semakin sedap.

Setiap harinya ia berjualan pada pagi dan malam hari. Jika pagi hari, ia membuka gerainya di Jalan Durman atau di belakang SMA Negeri 4 Bandung mulai pukul 07.00--10.30 WIB. Saat malam hari, ia berpindah ke Jalan Gedong Sembilan atau sebelah Hotel Hilton Bandung pada pukul 18.00--22.30 WIB.

Untuk menikmati seporsi bubur unik ini, pelanggan hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp10 ribu untuk porsi tanpa ayam dan Rp15 ribu untuk paket komplet. (Tri Ayu Lutfiani)

Â