Liputan6.com, Jakarta - Seorang ayah yang tinggal di Suriah barat yang dilanda bom telah mengajari putrinya yang berusia tiga tahun untuk tertawa ketika mendengar bom jatuh. Abdullah Al-Mohammad, 32, tinggal di Sarmada, provinsi di kota Idlib, dengan sang putri, Salwa, dan istrinya.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, sang ayah menunjukkan permainan yang telah ia rancang untuk melindungi putrinya dari 'krisis psikologis' yang disebabkan oleh ledakan yang hampir terus-menerus, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis, 20 Februari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Al-Mohammad tinggal bersama seorang teman di Sarmada setelah ia dan keluarganya terpaksa meninggalkan rumah mereka sendiri, di daerah tetangga Saraqib di Idlib, karena perang sipil Suriah.
Konflik itu diperkirakan telah memaksa 700 ribu warga sipil mengungsi dari kota itu sejak Desember 2019. Provinsi Idlib adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang.
Dalam video yang menunjukkan permainan, Al-Mohammad terlihat duduk dengan putrinya bertengger di sampingnya. Saat suara gemuruh semakin keras, dia bertanya padanya, "Apakah ini jet atau bom?"
Dia kemudian menjawab, 'Bom, ketika itu tiba kita akan tertawa.'
Video itu kemudian menangkap suara bom yang jatuh, membuat gadis kecil itu tertawa terbahak-bahak. Al-Mohammad menambahkan: "Apakah itu membuatmu tertawa?"
"Ya, itu lucu," jawab Salwa.
Lelaki berusia 32 tahun itu mengatakan kepada Sky News bahwa dia merancang permainan untuk menghentikan 'keadaan psikologis putrinya runtuh'.
"Dia adalah anak yang tidak mengerti perang," katanya. "Saya memutuskan untuk mengajar Salwa permainan ini untuk mencegah kondisi psikologisnya runtuh, agar tidak terpengaruh oleh penyakit yang berkaitan dengan ketakutan," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sumber Kebahagiaan
Sang ayah menambahkan bahwa ia ingin mengubah suara bom menjadi 'sumber kebahagiaan'. Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa anak-anak di lingkungan itu biasa bermain dengan letusan keras yang membuat suara keras ketika dilempar ke tanah, seperti saat Idul Fitri.
Dia mengatakan dia menggunakan 'dalih' yang sama untuk meyakinkan putrinya bahwa pemboman itu 'hanya permainan'. Video yang dibagikan oleh Al-Mohammad di akun Twitter-nya itu telah dibagikan ribuan kali dan disukai oleh empat ribu warganet.
"Aku harus menghilangkan rasa takut dari hatinya," tambah sang ayah.
"Aku ingin dia mengaitkan suara-suara yang keras dan menakutkan ini dengan sesuatu yang ringan dan lucu."
Namun, Al-Mohammed mengatakan dia khawatir jika penembakan berlanjut saat dia semakin tua, permainannya akan 'tidak lagi cukup' untuk melindungi kondisi mentalnya. "Saya ingin dunia tahu: Kita bukan teroris karena rezim mengecam kita," katanya.
Tentara Suriah telah melakukan serangan selama berminggu-minggu di provinsi Idlib, yang merupakan kubu pemberontak terakhir yang menentang Presiden Bashar Al-Assad.
Advertisement