Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona masih jadi momok. Vaksin belum ditemukan dan jumlah korban jiwa yang terus berjatuhan jadi penyebabnya. Melansir worldmeters.info per Jumat (21/2/2020) pukul 09.00 WIB, jumlah korban tewas akibat virus bernama resmi COVID-19 itu tercatat sebanyak 2.247 orang.
Kasus kematian pertama akibat corona jenis baru itu menimpa seorang lelaki 61 tahun yang meninggal pada 9 Januari 2020. Lelaki itu diketahui mulai menjalani perawatan di Rumah Sakit Wuhan sejak 27 Desember 2019. Korban terus bertambah hingga memaksa pemerintah setempat membangun rumah sakit darurat dalam kurun waktu belasan hari.
Meski langkah pencegahan sudah diambil, penyebaran virus corona sudah sampai ke 27 negara, di luar Hong Kong, Makau, dan kapal pesiar Diamond Princess yang saat ini bersandar di Yokohama, Jepang.
Advertisement
Pengidap kini bukan saja mereka yang pernah singgah di Wuhan, China, tapi juga kontak dengan orang-orang Tiongkok. Negara mana saja yang sudah mengonfirmasi kasus kematian akibat virus mematikan tersebut? Berikut adalah rangkumannya.
Baca Juga
1. China Daratan
Negeri Tirai Bambu jadi lokasi pertama penyebaran virus corona. Data terakhir menyebut jumlah pasien tewas mencapai 2.236 orang.
Total pasien yang terinfeksi mencapai 75.465 orang dengan tren peningkatan mulai melambat. Sementara, pasien yang dinyatakan sembuh total mencapai 18.308 orang.
Mayoritas kasus terjadi di Provinsi Hubei, China. Tapi, sejumlah daerah lain juga terimbas, yakni Henan, Heilongjiang, Anhui, Chongqing, Guangdong, Chongqing, Hebei, Beijing, Hainan, Hunan, Shandong, Sichuan, Tianjin, Gansu, Guangxi, Guizhou, Shanghai, Fujian, Jiangxi, Jilin, Liaoning, Shaanxi, Xinjiang, dan Yunnan.
2. Filipina
Filipina jadi negara pertama yang mengonfirmasi kasus kematian akibat coronavirus di luar Tiongkok daratan. Korbannya saat itu adalah lelaki berkebangsaan Tiongkok berusia 44 tahun. Dikutip dari Aljazeera.com, Jumat (21/2/2020), lelaki tersebut terbang dari Wuhan, Tiongkok, dan sempat transit di Hong Kong, sebelum akhirnya mendarat di Filipina.
Pasien mengalami sakit tenggorokan dan batuk sebelum kondisinya makin memburuk akibat pneumonia parah. Pengumuman tersebut menyebabkan kemarahan warga Filipina yang merasa pemerintah setempat tak transparan atas penanganan wabah corona. Pasal, pemerintah dinilai menutupi fakta bahwa ada dua kasus infeksi corona di negeri itu.
Satu lagi menimpa seorang perempuan Tiongkok, teman seperjalanan pasien lelaki yang meninggal. Namun, kondisinya membaik dan ia dinyatakan sembuh, lalu keluar dari rumah sakit pada 8 Februari 2020.
3. Hong Kong
Kawasan otonomi ini jadi wilayah ketiga yang mengonfirmasi kasus kematian akibat virus corona pada 4 Februari 2020. Korban pertama di Hong Kong adalah seorang lelaki 39 tahun yang baru tiba dari Wuhan, Tiongkok, di Hong Kong, dengan naik kereta api.
Lelaki itu dilaporkan juga mengidap diabetes sehingga dokter memperkirakan kondisi tersebut memengaruhi imunitasnya melawan virus.
Sementara, korban kedua adalah seorang lelaki berusia 70 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Princess Margareth. Pihak rumah sakit mengatakan, ia juga memiliki penyakit bawaan. Kematiannya dikonfirmasi terjadi pada 19 Februari 2020.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
4. Taiwan
Kawasan yang diklaim bagian Tiongkok tersebut mengonfirmasi kasus kematian perdana pada Minggu, 16 Februari 2020. Korbannya adalah seorang sopir taksi yang belum pernah menginjakkan kaki di Wuhan atau kawasan lain di Tiongkok daratan.
Mengutip The Guardian, lelaki berusia 61 tahun itu diketahui kerap mengantarkan tamu yang kebanyakan berasal dari Tingkok daratan, Makau, maupun Hong Kong. Salah satu anggota keluarganya juga diidentifikasi tertular virus corona dan kini menjalani perawatan.
5. Iran
Kementerian Kesehatan Iran mengonfirmasi kematian dua warganya yang merupakan penduduk Kota Qom akibat virus corona pada Rabu, 19 Februari 2020. Pengumuman tersebut sekaligus jadi kasus kematian pertama di kawasan Timur Tengah.
Dilansir dari laman dw.com, kedua pasien diketahui merupakan lansia yang mengidap masalah kesehatan bawaan sehingga memengaruhi daya tahan tubuh. Kedua pasien diketahui tak pernah meninggalkan Iran sebelum meninggal.
Sebelum kasus kematian terjadi, pemerintah setempat menolak laporan mengenai ada warganya yang terinfeksi virus tersebut di Iran.
6. Prancis
Negeri tersebut mengonfirmasi kasus kematian pertama pada Sabtu, 15 Februari 2020 dan jadi kasus kematian pertama di luar benua Asia. Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan, korban merupakan seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun yang sempat dirawat di unit perawatan intensif Rumah Sakit Bichat pada akhir Januari lalu.
Dilansir dari France24.com, pria tersebut mengalami infeksi paru-paru serius akibat COVID-19. Lelaki berasal dari Provinsi Hubei, Tiongkok itu sempat dipulangkan dua rumah sakit karena dianggap kondisinya tak terlalu serius.
Advertisement
7. Jepang
Negeri Mataharai Terbit mengonfirmasi kasus kematian pertama akibat corona pada 13 Februari 2020. Korbannya adalah seorang perempuan lansia berusia 80 tahun yang dirawat sejak 1 Februari 2020.
Dikutip dari laman NHK.or.jp, perempuan tersebut merupakan ibu mertua dari seorang sopir taksi yang tinggal di Tokyo. Lelaki itu juga dikonfirmasi terinfeksi virus corona setelah mengeluh demam dan tinggal di rumah untuk beristirahat.
Hingga kini, tercatat 94 orang warga Jepang terinfeksi virus tersebut. Jepang juga jadi lokasi bersandarnya Kapal Pesiar Diamond Princess, tepatnya di Yokohama.
Kemarin, dua orang penumpang yang merupakan warga Jepang dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus tersebut. Pasangan berusia 80 tahunan itu sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit selama seminggu.
8. Korea SelatanÂ
Negeri Ginseng jadi negara yang paling baru mengumumkan kematian akibat virus corona, yakni pada Kamis, 20 Februari 2020. Dikutip dari laman nbcnews.com, korbannya adalah seorang lelaki berusia 63 tahun yang meninggal pada Rabu, 19 Februari 2020. Ia sebelumnya dirawat akibat schizophrenia dan belakangan menderita gelaja pneumonia.
Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit Korea menyebut terjadi peningkatan tajam jumlah korban yang terinfeksi virus mematikan itu. Kasus terbaru menyebut 30 orang terinfeksi yang diketahui seluruhnya merupakan anggota sekte sebuah gereja di Daegu, Shincheonji.
Pemerintah menduga mereka terinfeksi setelah kontak dengan seorang perempuan berusia 61 tahun yang teridentifikasi positif corona pada awal minggu ini.