Sukses

Gara-Gara Wabah Corona, Show Armani di Milan Fashion Week 2020 Berjalan Tanpa Penonton

Keputusan menggelar show tanpa penonton gara-gara corona itu menjadi yang pertama kali bagi Armani dalam 45 tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Desainer kenamaan Italia, Giorgio Armani membuat keputusan mengejutkan dengan menutup pintu bagi para penonton untuk menikmati show-nya secara langsung. Keputusan diambil sebagai tindakan preventif atas wabah virus corona yang terdeteksi di negara itu.

Meski begitu, Armani tetap menggelar fashion show sesuai jadwal semula, yakni pada Minggu, 23 Februari, pukul 16.00 waktu setempat. Pertunjukan untuk memamerkan koleksi busana untuk Fall/Winter 2020-21 tersebut tetap berjalan seperti semula, hanya saja tak ada penonton yang memeriahkan.

"Pertunjukan akan ditampilkan secara tertutup dikarenakan perkembangan virus corona di Italia, akan (ditayangkan) secara live streaming di depan teater yang kosong di laman Armani. Maka itu, tolong jangan datang ke show sore ini," demikian pernyataan resmi dari Armani yang disampaikan pada Minggu, 23 Februari 2020, dikutip dari laman New York Post.

Lebih dari 130 kasus orang terinfeksi virus mematikan itu dilaporkan terjadi di sebelah utara Italia. Keputusan pembatalan show juga disebabkan banyaknya orang yang terinfeksi virus corona, memenuhi event fashion terbesar di Milan sepanjang akhir pekan. Otoritas setempat menyebut 54 kasus dilaporkan muncul di dekat Milan.

Kejadian itu menjadi yang pertama bagi rumah mode Armani membatalkan pertunjukan dengan pertimbangan kesehatan masyarakat. Meski begitu, Dewan Fashion Nasional Italia mengatakan tidak ada indikasi dari otoritas kesehatan untuk mengubah agenda yang sudah dijalankan.

Meski begitu, Dewan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada brand apakah rencana akan terus dilanjutkan atau tidak. Dari sembilan pertunjukan yang dijadwalkan, hanya Armani yang berubah pikiran.

Rumah mode itu mengumumkan perubahan konsep hanya semalam sebelum show mereka digelar. Dalam streaming, para model berjalan melewati panggung dengan latar gelap, untuk memberi kontras pada busana berwarna pink, teal, dan abu-abu yang banyak digunakan untuk celana panjang dan rok.

Pertunjukan itu diakhiri dengan catatan bahwa show itu merupakan sebuah pesan cinta bagi Tiongkok, tempat virus corona bermula. Para model dari negeri Tiongkok mengenakan koleksi adibusana Armani yang kemudian ditutup dengan sang desainer membungkuk kepada penonton virtualnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ketakutan di Italia

Meski show terus berlangsung, ancaman virus corona terus membayangi penyelenggaraan pekan mode di Milan. Penjuru kota lebih sepi dari biasanya di hari yang cukup hangat untuk musim dingin.

Di balik panggung, hanya beberapa orang yang menggunakan masker. Meski begitu, dampak ekonomi akibat virus tersebut menjadi perhatian. Setidaknya 1.000 orang jurnalis Tiongkok, pembeli, dan orang dalam industri fashion tak bisa bepergian dari negeri itu, yang menjadi penyumbang sepertiga pendapatan barang-barang mewah skala global.

Sehari sebelumnya, dikutip dari Bloomberg, pejabat Lombard memutuskan untuk menutup teater, bioskop, dan tempat-tempat lain, seperti diskotik dan pub, setidaknya hingga tujuh hari ke depan, sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona. Pasalnya, jumlah kasus terinfeksi virus tersebut melonjak tajam di Italia menjadi sekitar 152 orang.

Di tempat lain, pejabat Venesia mengambil langkah membatalkan Karnaval Venesia yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Tindakan itu lagi-lagi untuk mencegah meluasnya wabah.