Sukses

Usai Kebakaran Hebat, Katedral Notre Dame Dilaporkan Siap Kembali Dibuka untuk Umum

Padahal, para ahli menyebut bahwa Notre Dame sebaiknya baru dibuka beberapa dekade ke depan agar restorasi bisa dilakukan secara menyeluruh.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir satu tahun sudah sejak peristiwa kebakaran Notre Dame mengagetkan publik. Proses restorasi salah satu bangunan bernilai historis ini sendiri tak kekurangan drama, mulai dari terkait pencemaran udara hingga ancaman bangunan rubuh.

Melansir laman Lonely Planet, 28 Februari 2020, pemegang otoritas telah bekerja secara hati-hati dengan optimistis bisa membawa Notre Dame kembali 'hidup'. Baru-baru ini dilaporkan bahwa ruang bawah tanah dan plaza rencananya bakal kembali dibuka untuk publik pada musim semi 2020.

Berdasarkan laporan New York Times, Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Grégoire mengatakan bahwa ia berharap bagian di depan katedral segera dibuka untuk dinikmati publik. Dengan catatan, proses restorasi di bulan-bulan ini berjalan lancar.

Buntut dari kebakaran yang terjadi pada 15 April 2020, 440 ton arang bekas kebakaran di dalam bangunan diperkirakan berusia 850 tahun ini dilaporkan meleleh dan menyebabkan pencemaran udara di sekitar lokasi. Pembersihannya memakan waktu beberapa minggu saat musim panas tahun lalu selama kualitas udara dan debu racun berputar-putar di tempat tersebut.

Pembukaan kembali Notre Dame yang diperkirakan pada bulan Maret ini harus lulus evaluasi bahwa tak lagi ada kontaminasi bekas terbakar yang membahayakan kesehatan publik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Belum Ada Tanggal Pasti

Ahli dari Musée Carnavalet - Histoire de Paris and Crypte Archéologique, Camille Courbis, mengatakan bahwa ruang bawah tanah Notre Dame akan dibuka kembali dengan kejutan berupa sebuah ekshibisi. "Tapi, sekarang kami belum punya tanggal pastinya (Notre Dame dibuka lagi)," tuturnya.

Kendati, Courbis mengatakan, ruang bawah tanah akan dibuka sesegera mungkin setelah pembersihan selesai dan situs tersebut kembali aman dikunjungi.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron sendiri telah mengatakan bahwa Notre Dame baru akan dibuka lima tahun ke depan untuk publik. Sementara, para ahli menyarankan, katedral tersebut baru bisa pulih beberapa dekade mendatang.

Beberapa bulan terakhir, Notre Dame bahkan dilaporkan kondisinya masih berada di bawah ancaman rubuh.