Sukses

Inggris Kekurangan Gaun Pengantin Akibat Virus Corona

Apa kaitannya virus corona dan kekurangan gaun pengantin di Inggris?

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak wanita, mencari gaun pengantin yang sempurna bisa menjadi urusan sulit. Namun, kondisi di Inggris lebih sulit lagi setelah merebaknya wabah virus corona.

Mereka memerlukan waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan gaun pengantin impian. Di Tiongkok, misalnya, banyak produksi gaun pengantin dihentikan akibat virus corona.

Penghentian produksi gaun pengantin di Tiongkok itu yang membuat Inggris kekurangan gaun pengantin. Hal itu diungkapkan oleh anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris, Chris Bryant, seperti lansir dari Metro, Senin, 2 Maret 2020.

"Banyak gaun pengantin di negara ini (Inggris) dirancang di sini, tetapi dibuat di Tiongkok, dan perusahaan gaun pengantin di Inggris, termasuk di daerah pemilihan saya, merasa sangat sulit (mendapatkan gaun pengantin) karena pabrik-pabrik telah ditutup di Tiongkok dan mereka sekarang menderita," ungkap Bryant.

Bryant menambahkan, ada bahaya nyata bagi banyak bisnis gaun pengantin ini. Mereka akan menderita kerugian finansial yang sangat besar, apalagi keluarga mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Belanja Gaun Pengantin

Bryant juga mengatakan bahwa musim semi merupakan puncak warga Inggris untuk berbelanja gaun pengantin. Ia kemudian menyarankan kepada pemerintah agar memberikan dukungan keuangan untuk membantu perusahaan yang membutuhkan bantuan.

Selain untuk gaun pengantin, dukungan juga perlu diberikan untuk pengadaan obat-obatan dan pakaian. Tidak hanya di Tiongkok, dampak virus corona juga terjadi di Inggris.

Sementara itu, bagi mereka yang berencana menggunakan masker saat pernikahan mereka, influencer Instagram di Inggris untuk membantu.

Para blogger kecantikan membuat tutorial riasan masker wajah. Meskipun begitu, ada klaim dari dokter bahwa masker wajah tidak akan cukup untuk melindungi terhadap virus corona.