Sukses

Dianissa Scheherazade Rachman, Wakil Kalimantan Timur di Puteri Indonesia 2020 yang Rajin Berkunjung ke Lapas

Finalis Puteri Indonesia 2020 dari Kalimantan Timur, Dianissa Scheherazade Rachman mengaku sering berkunjung ke Lapas Balikpapan. Ada urusan apa?

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Puteri Indonesia Kalimantan Timur 2020, Dianissa Scheherazade Rachman telah aktif di bidang lingkungan sejak 2009 lalu. Dalam kesempatannya menjadi finalis, ia ingin mengangkat kegiatan pembelajaran di lembaga pemasyarakatan yang ada di Indonesia, khususnya di Balikpapan. 

Pada 2009 lalu, ia bersama teman-temannya mereka mendirikan sebuah organisasi di bidang lingkungan bernama Green Generation Indonesia (GGI). Kegiatan yang ada di organisasi tersebut berupa edukasi ke sekolah-sekolah yang ada di Balikpapan tentang cara membuat kompos, pemilahan sampah, dan proses 3R. 

Bersama organisasinya, Sierra pun pernah menyelenggarakan penanaman 1000 pohon di Balikpapan dan mengkampanyekan gerakan "Balikpapan Goes Plastic Free". 

Menurut Sierra, kondisi lingkungan hidup yang baik akan berbanding lurus dengan tingkat taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Maka itu, hal tersebut menjadi salah satu misi Sierra di Puteri Indonesia untuk mengajak masyarakat menjadi penggerak dan masuk dalam bagian dari perubahan. 

Masih terkait dengan misi tersebut, Sierra ingin melanjutkan kegiatan pembelajaran di Lapas II Balikpapan yang selama ini sudah beberapa kali dilakukan olehnya dan organisasi GGI.  Mahasiswi Hubungan Internasional tersebut mengatakan, di lapas yang ada di Balikpapan banyak penghuninya yang masih di bawah umur, seperti anak SMP dan SMA, di mana kebanyakan dari mereka memiliki kesalahan yang tidak terlalu berat. 

"Aku lihat lapas (lembaga pemasyarakatan) bukan tempat untuk menyiksa mereka. Lapas justru membina masyarakat, bahkan ada sekolahnya yang bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," ujar Sierra saat ditemui Liputan6.com di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin, 2 Maret 2020.

Di PKBM, penghuni lapas diberikan pembekalan, pembelajaran, dan didorong untuk melanjutkan pendidikan dengan mendaftar ujian kesetaraan. Guru yang ditugaskan untuk mengajar mereka didatangkan dari berbagai sekolah yang ada di Balikpapan. 

Sama halnya seperti kegiatannya selama ini, GGI akan memberikan edukasi sehubungan dengan kompos. "Alasan memilih untuk memberikan pengetahuan tentang kompos sebab hal tersebut memiliki nilai jual. Jadi, ketika mereka kembali ke masyarakat setidaknya ada dampak yang bagus," kata Sierra. 

Pada dasarnya, menurut Sierra, PKBM sebenarnya sudah ada di mana-mana, hanya saja yang memiliki kegiatan berbasis lingkungan itu jarang. Salah satunya ialah di Lapas Balikpapan yang dikunjunginya. Untuk itu, Sierra menjadikan hal tersebut sebagai advokasi yang ia bawa di Puteri Indonesia. 

 

 

 

 

 

 

 

Simak Video Pilhan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hobi di Bidang Seni

Selain aktif di organisasi lingkungan, Sierra pun memiliki hobi di bidang make up. Pada 2018 lalu, ia lulus dari Lembaga Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPMS) yang menjadi langkah awalnya dalam bidang make up. 

"Hobi lebih ke seni sih, seperti main piano, menggambar, dan melukis. Dulu pun kalau ikut lomba dan ekstakurikuler di sekolah enggak jauh dari seni, seperti bikin poster," tutur Sierra saat ditanya hobi lainnya. 

Sebagai seorang mahasiswi, ia mengaku awalnya merasa kesulitan menyesuaikan diri saat mengikuti rangkaian proses pemilihan Puteri Indonesia 2020. Jika biasanya ia hanya memiliki kegiatan seputar kampus dan kerja sebagai MUA di akhir pekan, kini ia harus melalui serangkaian jadwal yang membuat badan capai. 

Namun, lelah yang ia rasakan bukan berarti sebuah hal yang bisa menghalangi langkahnya. Sierra selalu mengingat kembali bahwa ia membawa nama provinsinya. 

"Kita harus lihat ke belakang, supaya tahu sudah jalan sejauh apa. Kalau aku enggak lihat ke belakang bisa saja aku menyerah di tengah jalan. Aku enggak mikir sudah jalan sejauh mana," kata Sierra. 

Untuk menjaga tubuh agar selalu fit di tengah rangkaian kegiatan yang padat, Sierra selalu rajin meminum jamu tradisional. "Dari kecil aku memang suka banget sama jamu. Kalau ada penjual jamu lewat di depan rumah yang ada di Balikpapan pasti selalu beli,"ujarnya. 

Biasanya, ia mengonsumsi jamu beras kencur yang dicampur dengan kunyit. Menurut Sierra, ia merasakan efeknya baik untuk tubuh, kulit, dan membantu memperlancar menstruasi. "Paling kerasa efeknya ke kulit sih, jadi lebih sehat dan halus,"ujarnya. (Tri Ayu Lutfiani)