Sukses

Panorama Perkenalkan Overland Tour Trans Jawa

Masyarakat sangat antusias untuk mengikuti Overland Tour Trans Jawa yang akan dimulai pada Maret 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Wisata jalan darat kian diminati oleh masyarakat. Alasan itu yang membuat Panorama JTB Tours Indonesia meluncurkan produk Overland Tour Trans Jawa.

"Produk tersebut sempat kami rintis, tetapi tidak dilanjutkan. Kami karena tol Trans Jawa saat ini sudah terhubung, kami kemudian melanjutkan lagi produk tersebut," ujar Head of Domestic Product Panorama JTB Tours, Rery Sankyo kepada Liputan6.com di Takes Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Saat ini, lanjut Reri, masyarakat sangat antusias untuk mengikuti Overland Tour Trans Java. Tidak sedikit mereka yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti tur tersebut.

"Rencananya Maret 2020 ini kami melakukan perjalanan perdana untuk Overland Tour Trans Java. Banyak juga yang sudah berencana untuk mengikuti tur ini untuk Desember 2020," ujar Reri.

Reri menuturkan, produk Overland Tour Trans Java minimal harus diikuti 20 orang dengan biata Rp1,9 juta per orang. Biaya itu sudah mencakup biaya transportasi dan akomodasi, serta masuk destinasi wisata.

"Ada tiga destinasi wisata yang menjadi tujuan dari Overland Tour Trans Jawa ini, yaitu Jawa, Bali, dan Lombok," ujar Reri.

"Produk Overland Tour Trans Jawa ini sangar menarik untuk kita yang ingin liburan lewat jalur darat, karena sekarang sudah ada tol Trans Jawa. Tol ini sangat membantu kita yang ingin liburan dari kota-kota," kata Manager of Strategic Communications Panorama JTB Tours, Andini Tirtawisata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Soal Virus Corona

Mengenai virus corona, tidak ada penurunan signifikan yang dialami Panorama JTB Tours.  Kondisinya masih stabil, khusus untuk wisata domestik, justru mengalami peningkatan sekitar 15 persen untuk periode Januari-Februari 2019.

"Saat ini untuk wisata domestik masih stabil karena transaksinya sudah dilakukan jauh-jauh hari hingga Desember 2019, sedangkan virus corona mulai muncul pada Januari 2020. Jadi, tidak ada penurunan pemesanan untuk wisata domestik," kata Vice President Brand and Communcations Panorama Group, AB Sadewa.

Hal yang sama juga dengan pemesanan dari wisatawan mancanegara yang ingin berlibur ke Indonesia. Namun, ada beberapa penundaan, terutama dari Malaysia dan Singapura, khususnya dari pihak corporate.

"Itu peraturan dari perusahaan mereka demi keamanan dan kenyamanan. Kami akan menjadwalkan mereka untuk semester kedua, yaitu Juli 2020," kata AB Sadewa.