Sukses

Kondisi Tokyo Usai Wabah Corona Merebak, Stasiun Lebih Sepi hingga Masker Sulit Dicari

Saking sepinya, warga bisa berjalan dengan leluasa di Stasiun Tokyo usai wabah corona merebak.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang menjadi negeri dengan jumlah pasien corona terbanyak ke empat di luar Tiongkok, setelah Korea Selatan, Iran, dan Italia. Kondisi itu rupanya memengaruhi aktivitas warga setempat, khususnya di Tokyo.

Dalam pengamatan Liputan6.com yang datang atas undangan JNTO pada Senin, 2 Maret 2020, sekilas tak ada yang berbeda dari kegiatan warga sehari-hari. Saat tiba di Stasiun Tokyo, warga berlalu-lalang dengan langkah cepat. Mayoritas dari mereka mengenakan masker.

Pemandu tur yang menjadi penerjemah kami, Didik Lutfi menerangkan, meski terlihat ramai, kondisi di Stasiun Tokyo saat itu terbilang sepi. Pasalnya, kami masih bisa berjalan dengan leluasa. Berbeda halnya saat stasiun dalam keadaan normal, kondisi stasiun sangat padat hingga orang susah bergerak.

"Kan, memang sekolah diliburkan, perkuliahan juga, dan beberapa tempat wisata ditutup. Tapi untuk yang bekerja, tidak semua kantor menginstruksikan remote or work from home, jadi masih ada yang beraktivitas seperti biasa," kata Didik.

Meski mayoritas warga memakainya, bukan hal mudah mendapatkan masker di Tokyo. Majed Komiyama, Senior Assistant Manager Southeast Asian Section Overseas Promotion Department, yang ikut serta dalam rombongan kami menyebut sangat sulit menemukan benda tersebut.

"Jika dicari sekarang, sangat sulit. Bisa dikatakan tidak ada lagi masker. Di mart sekitar stasiun? Tidak akan ditemukan satu pun," tuturnya.

Namun, panitia ternyata menyiapkan seluruh perlengkapan pengaman selama kami di sana. Masker dan cairan desinfektan portabel tersedia setiap hari bagi peserta dan panitia. Ada pula medical kit lainnya, seperti gel antivirus dan tisu basah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jaga Sanitasi

Meski begitu, tingkat kewaspadaan ditingkatkan. Nyaris di semua tempat publik, pengelola menyediakan hand sanitizer untuk pengunjung. Lokasinya mudah terlihat dan dijangkau oleh tamu.

Misalnya, di Hotel Tagawa di Prefektur Nagano, Jepang. Manajemen hotel meletakkan beberapa hand sanitizer di beberapa sudut ruangan, seperti depan pintu masuk depan dan belakang, tempat kasir, restoran dan di depan lift.

Di dekat hand sanitizer juga diletakkan papan petunjuk pemakaian. Di atas meja yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian. Meski hanya dituliskan dalam Bahasa Jepang, tamu asing bisa mengerti lantaran diterangkan pula lewat gambar.

Sementara, Hotel Kagetsu yang berada di Yamanashi meletakkan hand sanitizer di pintu masuk dan dekat meja kasir. Lokasi tersebut sangat strategis mengingat sering dilewati tamu dan mudah terlihat. (Dini Nurilah)