Sukses

Balenciaga Pamer Koleksi di Paris Fashion Week 2020 di Tengah Banjir

Tiga baris kursi terdepan di panggung Paris Fashion Week 2020 terendam genangan air setinggi beberapa sentimeter.

Liputan6.com, Jakarta -  Menggelar fashion show di tempat yang mainstream sepertinya kurang menarik bagi Balenciaga. Karena itu, di ajang Paris Fashion Week 2020 mereka mengadakan fashion show di sebuah auditorium gelap yang terlihat seperti stadion olahraga.

Dengan kursi-kursi plastik yang melingkari area runway berbentuk oval, serta para petugas yang memegang obor, terlihat jelas area runway tempat peragaan busana Balenciaga berlangsung. Tiga baris kursi terdepan terendam genangan air setinggi beberapa sentimeter.

Satu-persatu para model melintasi runway dengan cepat, sehingga menciptakan cipratan air ke sekelilingnya. Model pertama muncul dalam balutan gaun hitam turtle neck lengan panjang, mengenakan sepatu bot tinggi, menceburkan kaki bergantian ke genangan air yang berat.

Suasana semakin dramatis dengan ditampilkannya visualisasi awan dengan kilatan guntur dan bahkan api di langit-langit.

"Kiamat? Bukan, ini perayaan mode," ujar desainer Demna Gvasalia di belakang panggung setelah fashion show, seperti dilansir dari The Guardian.

Untuk koleksi musim gugur 2020 ini, Demna mengangkat estetika streetwear tanpa meninggalkan ciri desain klasik khas Cristobal Balenciaga, sang pendiri rumah mode tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pendeta dan Pesepakbola

Desain pakaian yang ditampilkan ada yang bertema olahraga, dengan strip tiga warna khas seragam sepakbola. Selain itu, Demna juga mengaku terinspirasi dari jubah pendeta.

"Saya menghabiskan Natal di belakang mesin jahit, membuat pakaian. Koleksi ini adalah semua hal yang saya sukai ketika tumbuh di Georgia. Saya punya obsesi pada pendeta dan pemain sepak bola," ungkapnya.

Baginya, peragaan dengan konsep banjir seperti ini akan menambah estetika koleksi busana Balenciaga sekaligus merupakan representasi kondisi bumi yang sering terjadi.

Meski menggunakan konsep 'banjir' yang merepresentasikan bencana alam tersebut, peragaan busana itu jauh dari kesan suram.

Deretan busana yang ditampilkan rumah mode asal Prancis itu lebih berkesan eksentrik. Salah satunya coat klasik berbahan lateks dengan bantalan bahu yang melengkung ke atas yang banyak menarik perhatian pengunjung.