Sukses

Wabah Corona, Sekolah Anggota Keluarga Kerajaan Swedia Tutup Sementara

Penutupan ini dilakukan setelah salah satu murid di sekolah tempat anggota keluarga Kerajaan Swedia menimba ilmu dinyatakan positif corona.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah sekolah privat eksklusif tempat salah seorang anggota keluarga Kerajaan Swedia menimba ilmu ditutup sementara terhitung Kamis, 5 Maret 2020. Tindakan ini diambil setelah salah seorang murid dinyatakan positif corona.

Melansir laman South China Morning Post, Jumat (6/3/2020), sekolah Putri Estelle, cucu dari Raja Carl XVI Gustaf yang berada dalam urutan kedua takhta kerajaan, Campus Manilla, berisi murid yang merupakan anggota keluarga terpandang di Swedia

Sekretaris Pers Kerajaan Johan Tegel menegaskan bahwa murid yang dites positif corona itu bukanlah Putri Estelle. Saat sekolah sementara ditutup, Tegel menambahkan, Putri Estelle memang sedang tak bisa masuk sekolah seperti biasa.

Wilayah Stockholm, Swedia sendiri dilaporkan telah mencatat setidaknya ada 28 kasus baru virus corona per Kamis, 5 Maret 2020. Pemerintah setempat mengungkap bahwa angka itu membuat jumlah kasus positif corona di Swedia menyentuh angka 88.

14 orang di antaranya telah dikonfirmasi terkena virus tersebut saat bepergian ke Italia dan memang punya kontak langsung dengan pasien corona di sana.

Sementara, sekolah yang salah satu muridnya adalah anggota keluarga Kerajaan Swedia itu disebut tak akan tutup dalam waktu lama, kendati belum ada konfirmasi kapan tepatnya akan dibuka kembali seperti biasa.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Sumber Penyebaran Virus

Sejumlah negara di Eropa, termasuk Swedia, telah melaporkan infeksi corona atau COVID-19. Dari seluruhnya, terdapat bukti bahwa kasus tersebut terkait wabah yang berkembang di Italia. 

BBC melaporkan, Austria, Kroasia, dan Swiss menyatakan kasus corona di wilayah mereka melibatkan orang-orang yang baru saja berkunjung dari Italia, sama halnya seperti yang terjadi di Aljazair, Afrika. 

Italia memang telah jadi negara paling terdampak di Eropa dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 300 dan 10 kematian.  Kendati demikian, para negara tetangga menyampaikan, menutup perbatasan akan jadi hal yang tak pantas. 

Menteri kesehatan dari Prancis, Jerman, Italia, dan Komisi Uni Eropa berkomitmen untuk menjaga perbatasan terbuka pada pertemuan 25 Februari 2020 ketika kasus-kasus baru corona muncul di seluruh Eropa dan Italia tengah, juga selatan.