Liputan6.com, Jakarta - Rr. Ayu Maulida Putri telah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2020 di malam puncak grand final yang digelar Jumat, 5 Maret 2020. Momen ini juga berarti jadi momen berakhirnya tugas Frederika Alexis Cull sebagai Puteri Indonesia.
Seperti yang diketahui, Frederika meraih mahkota Puteri Indonesia 2019 pada 8 Maret 2019 lalu. Kemenangan tersebut membawanya jadi wakil Indonesia di Miss Universe 2019 dan berhasil masuk posisi 10 besar.
Berakhirnya masa tugas, sang Puteri Indonesia 2019 memberikan salam perpisahan melalui akun Instagram pribadi. Ia juga sempat berjalan dan melambaikan tangan di panggung Puteri Indonesia 2020, saat itu ia tampak larut dalam haru dan berkaca-kaca.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan, potret di Instagram menampilkan Frederika Alexis Cull tampil dalam balutan busana etnik kontemporer rancangan desainer ternama Indonesia, Anne Avantie. Sembari melambaikan tangan dan tersenyum, mahkota dan selempang juga terlihat ia kenakan.
"Mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua ketika saya berjalan terakhir sebagai Puteri Indonesia sangat emosional bagi saya, saya telah berbagi begitu banyak kenangan dan momen istimewa dengan kalian dan gelar ini," tulisnya dalam unggahan 7 Maret 2020.
Frederika melanjutkan, hanya dalam satu tahun ia dapat meraih lebih dari yang ia percaya. Hal tersebut tidak lain adalah mampu meorehkan sejarah bagi Indonesia dengan menempati 10 besar di Miss Universe.
"Namun itu tidak mudah, saya harus mendorong diri secara mental, menjauh dari zona nyaman dan memiliki kepercayaan diri untuk menjadi yang saya tahu, saya bisa," lanjutnya.
Dilanjutkan Frederika, orang-orang yang dekat dengannya tentu tahu ia memiliki semangat untuk membuat warga Indonesia bangga. Begitu pula untuk berbagi inspirasi kepada para anak muda dan milenial untuk mencapai kejayaan dan menggunakan suara mereka untuk perubahan positif.
"Tahun saya sebagai Puteri Indonesia telah mengajarkan saya beberapa pelajaran penting. Berjalan bukan hanya berjalan, kekuatan datang dalam berbagai bentuk, ketakutan bersifat sementara dan saya bukan satu-satunya orang yang berjuang untuk dunia yang lebih baik," ungkapnya.
"Sebuah kehormatan bagi hidup saya mewakuli Indonesia dan rakyatnya. Saya tidak akan berhenti, pada kenyataannya, saya akan terus menggunakan suara saya untuk menyebarluaskan perubahan positif di negara saya sebagai Frederika Alexis Cull untuk semua hari-hari saya yang tersisa," tutup Frederika.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rencana Usai Lepas Tugas sebagai Puteri Indonesia 2019
Frederika Alexis Cull telah memiliki sederet rencana setelah lepas tugas sebagai Puteri Indonesia. Satu di antaranya dengan tetap melanjutkan advokasi yang berfokus pada kepemilikan akta kelahiran warga Indonesia.
"Saya ingin menjalankan advokasi saya, yaitu Voice For The Voiceless, agar bisa memiliki platform lebih besar dan bisa membantu orang yang tidak mempunyai akta karena itu memang concern saya, akta kelahiran di Indonesia," kata Frederika di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020.
Selain itu, Fred, begitu ia akrab disapa juga menginginkan terjun ke dunia hiburan khususnya seni peran. "Kebetulan saya ambil kelas teater dan memang hobi di situ. Kenapa tidak coba terjun ke dunia film Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, ia telah membawa advokasi terkait kepemilikan akta kelahiran ke Miss Universe 2019. Meski sempat bergabung dengan sebuah yayasan, sejak jadi Puteri Indonesia, Fred membangun yayasan sendiri, yakni Voice For The Voiceless.
"Kita kemarin baru survei hampir beberapa keluarga soal akta. Target kita seribu orang yang akan disurvei, tapi sementara karena memang kemarin sibuk dan jadwal padat untuk ke Miss Universe, jadi belum sampai. Lagi diusahakan cepat beres," ucapnya
Perempuan kelahiran Gold Coast, Australia, tersebut juga berharap survei untuk advokasinya dapat terlaksana dengan baik yang dibarengi riset. "Karena saat ini belum ada data yang baru untuk membuktikan bahwa akta kelahiran jadi masalah besar di Indonesia, alasan kenapa dan faktor apa saja kenapa warga Indonesia tidak memiliki akta," ungkapnya.
"Semoga ke depan bisa kerja sama dengan pemerintah di daerah-daerah juga, tidak hanya di Jakarta," kata Frederika.
Advertisement