Liputan6.com, Jakarta -Â Penyebaran virus Corona COVID-19 yang kian meluas membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai pandemi. Sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk mencegah dan menyembuhan virus corona.
Beberapa waktu lalu, muncul tawaran bagi siapapun yang rela disuntik virus Corona akan diberikan uang puluhan juta. Tentu hal ekstrem ini ada tujuannya, yaitu demi menemukan vaksin untuk mencegah dan menyembuhkan virus corona Covid-19.
Dan ternyata, sudah ada beberapa orang yang mengajukan diri sebagai partisipan. Salah satunya adalah seorang wanita.
Advertisement
Wanita bernama Jennifer Haller asal Amerika Serikat (AS) itu baru saja diberikan suntikan pertama virus Corona. Ia bersedia mempertaruhkan kesehatannya untuk menemukan obat dari virus Covid-19 yang pertama kali berkembang di Wuhan, China.
Baca Juga
Oleh para peneliti Kaiser Permanente Washington Research Institute di Seattle, AS, Jennifer akan menjadi bahan uji coba eksperimental untuk vaksin yang diharapkan bisa menyelamatkan banyak orang di dunia. Ia pun menjadi wanita pertama yang disuntik virus corona untuk uji coba vaksin.
"Kita semua merasa tidak berdaya. Ini adalah kesempatan baik untukku melakukan sesuatu," ucap Jennifer, seperti dilansir dari MSNBC, 16 Maret 2020.
Usai disuntik, Jennifer sepertinya tidak langsung merasakan efek yang signifikan. Dalam rekaman video, wanita itu masih bisa tersenyum dan mengatakan, 'Aku merasa baik'.
Wanita 43 tahun tersebut merupakan ibu dari dua anak remaja. Menjadi bahan percobaan, Jennifer mengaku didukung oleh kedua anaknya untuk berpartisipasi dalam studi ini. Selain Jennifer, ada 43 orang lain yang juga akan disuntik virus Corona untuk menemukan vaksin yang bisa menyembuhkan para pasien yang terpapar corona.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Butuh Waktu Setahun
Momen tersebut merupakan sebuah loncatan besar dalam upaya pencegahan dan penyembuhan virus Corona yang sudah menjadi pandemi dunia.
Berbagai studi lain pun sedang dilakukan untuk mengetahui cara tepat mengatasinya. Namun, dikatakan jika vaksin tidak bisa ditemukan dalam waktu dekat. Menurut studi, paling tidak butuh waktu setahun untuk dapat membuat vaksin virus Corona.
"Kami tidak tahu apakah vaksi ini akan menimbulkan respon pada imun atau apakah ini aman. Itulah kenapa kita melakukan uji coba. Ini bukan tahap di mana akan mungkin atau bijaksana untuk memberikannya pada populasi umum," terang seorang peneliti.
Pasalnya, semua vaksin potensial harus melalui beberapa tahap pengujian untuk bisa membuktikan vaksin-vaksin tersebut berhasil dan aman.
Di sisi lain, pihak Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health/NIH) mengeluarkan pernyataan bahwa menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi dengan Covid-19 merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak.
Advertisement