Sukses

Lebih 200 Mal di Amerika Serikat Tutup Sementara untuk Mencegah Corona COVID-19

Ratusan mal di Amerika Serikat terpaksa ditutup untuk mencegah penyebaran corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Simon Property Group, operator mal terbesar di Amerika Serikat mengumumkan pada Rabu, 18 Maret 2020, bahwa sementara akan ditutup.

Penutupan tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran corona COVID-19. Pihak perusahaan menyebutkan penutupan lebih dari 200 mal itu akan berlangsung selama 12 hari.

"Kesehatan dan keselamatan pembeli, pengecer dan karyawan kami sangat penting dan kami mengambil langkah ini untuk membantu mengurangi penyebaran COVID-19 di komunitas kami," David Simon, Ketua, Kepala Eksekutif dan Presiden Simon Property Group kata dalam rilis, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (19/3/2020).

Perusahaan mengkonfirmasi bahwa seluruh malnya ditutup pada pukul tujuh malam pada Rabu, 18 Maret 2020. Penutupan akan berlangsung hingga 29 Maret 2020.

Pihak Simon menambahkan bahwa mereka mengambil keputusan menutup mal itu setelah "diskusi ekstensif" dengan pejabat federal, negara bagian, dan lokal. 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Mal Lain

Pengumuman Simon Property Group tersebut mengikuti pemberitaan dari pusat-pusat ritel lainnya, termasuk Mall of America, Macy's dan Bloomingdale's, memilih untuk menutup sementara untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona baru.

Melansir dari Fox News, seluruh negara bagian lain, termasuk Connecticut, New York, Pennsylvania, dan New Jersey - meminta pusat perbelanjaan untuk menutup bagian dalam ruangan untuk para tamu, dengan beberapa pengecualian.

Sebelumnya, pusat perbelanjaan terbesar di Amerika Serikat , Mall of America, telah ditutup sementara untuk membantu memperlambat penyebaran COVID-19.

Mal yang terletak di Bloomington tersebut tutup pada Selasa, 17 Maret 2020. Penutupan tersebut akan berlangsung hingga 31 Maret 2020.