Liputan6.com, Jakarta - Segala macam alat pelindung kesehatan mendadak jadi buruan seiring penyebaran wabah virus corona baru (COVID-19) di Indonesia. Hand sanitizer termasuk di dalamnya yang makin langka dan makin sulit diperoleh.
Situasi tersebut mendorong sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat dan memasarkan hand sanitizer hasil buatan sendiri di Tangerang. Berukuran 60 mili, hand sanitizer tersebut berbentuk cair yang tinggal disemprotkan ke tangan.
Menurut Ari, Kepala Produksi Hand Sanitizer dari SMK Yarsi Medika, Kabupaten Tangerang, bahan dan komposisinya mengikuti aturan dari WHO.
Advertisement
Baca Juga
"Takaran alkohol yang digunakan untuk produk ini yaitu sebesar 80 persen, dengan ukuran botol 60 mililiter," ujarnya, saat berada di Tangcity Mall, Jumat (20/3/2020).
Produk tersebut dinamai Tanda, yang artinya Tangerang. Berbotol-botol hand sanitizer itu dikerjakan oleh para siswi jurusan Farmasi yang diawasi langsung para ibu guru. Mereka hanya membutuhkan waktu dua hari saja dalam memproduksi 500 botol.
"Kami juga memproduksinya secara higienis, ada labnya," kata Ari.
Menurutnya, hand sanitizer tersebut sangat aman digunakan dan ampuh untuk membunuh kuman yang menempel. Untuk memasarkannya secara luas, SMK farmasi tersebut dipertemukan dengan pengelola Tangcity Mall, sehingga bisa memperjualbelikan secara luas untuk masyarakat yang mulai kesulitan mendapatkan hand sanitizer.
"Alhamdulillah, kami makasih banget sama Tangcity, jadi bisa langsung dipertemukan ke masyarakat," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harga Terjangkau
Sementara, Norman Eka Saputra selaku Direktur Tangcity Mall mengatakan hand sanitizer buatan siswa SMK itu dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp19 ribu per botol. Dia mengaku hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kekhawatiran akan penularan Covid-19 itu.
"Kami fokus, berupaya semaksimal mungkin membantu warga Kota Tangerang untuk mendapatkan barang yang cukup sulit didapat saat ini seperti hand sanitizer dan masker. Karena kalau pun ada, biasanya sudah dijual dengan harga tinggi," tutur Norman.
Nantinya bukan hanya 500 botol saja, pihaknya akan terus bekerja sama dengan SMK Farmasi tersebut untuk menambah lagi produknya. "Kapasitas produksi akan kami tingkatkan secara paralel sesuai kebutuhan," katanya.
Hand sanitizer dengan harga murah itu diserbu pembeli. "Mumpung murah, kemarin di apotek saya beli Rp 30 ribu," ujar Sarah, salah seorang pengunjung mal.Â
Dia pun membeli dua botol. Ia sengaja tidak beli berlebih karena dia sadar pasti banyak yang membutuhkannya. "Sadar diri aja sih, yang lain juga butuh, jadi beli sewajarnya saja," katanya. Hanya butuh waktu tidak kurang dari tiga jam, hand sanitizer tersebut ludes terjual.Â
Advertisement