Liputan6.com, Jakarta - Riuh Jl. Cikini Raya seketika teredam saat saya sampai di lobi hotel DoubleTree by Hilton Jakarta - Diponegoro. Setelah suhu tubuh diperiksa dan masuk kategori normal, saya segera menuju check-in counter yang berada di sisi kanan, tak jauh dari pintu masuk.
Sembari menunggu prosesnya, setelah sedikit mengobrol dengan staff yang ternyata juga berumah di timur Jakarta, saya melepas pandangan ke area lobi salah satu hotel di bawah naungan Hilton tersebut.
Langit-langitnya tak terlalu tinggi, padanan warna cokelat-putih dengan berbagai aksen dan tekstur mendominasi, kursi ragam bentuk maupun ukuran di kedai kopi yang berada di cakupan area tersebut ditata sedemikian rupa. Homey, begitulah keseluruhan nuansa yang terbangun di hotel bintang lima ini.
Advertisement
Baca Juga
Pengamatan saya terhenti ketika mendengar petugas yang membantu proses check-in berkata, "Silakan cookie-nya," sembari menyodorkan camilan tersebut. "Hangat," batin saya. Sesuai janji Ratrie Tathia, Marketing Communications Manager DoubleTree by Hilton Jakarta - Diponegoro, yang sudah lebih dulu saya temui di lokasi yang sama pada Jumat pagi, 6 Maret 2020.
Iseng, saya pun menghitung choco chips di cookie yang disebut Tatha, sapaan akrab Ratrie Tathia, pasti berjumlah 21, dan ternyata benar.
"Cookie ini merupakan signature DoubleTree yang mau menegaskan nuansa hangat di hotel kami. Brand kami dari Amerika Serikat, dan cookie ini merupakan makanan rumahan yang biasanya dibuatkan ibu-ibu di sana. Kehangatan itulah yang ingin kami hadirkan," papar Tatha.
Setelah menerima kartu akses kamar, sambil memakan cookie yang ternyata tak sebegitu manis untuk saya yang memang tak terlalu suka makanan manis, saya menunggu lift menuju kamar. Mudah saja hingga akhirnya saya sampai di depan kamar hotel bernomor sesuai kartu akses yang diberikan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Kamar Dilengkapi Pusat Kebugaran Mini
Bip, saya mendorong pintu untuk mendapati kamar cukup lapang dengan sepeda statis setentang pintu. Di sebelah kiri terdapat lemari berpintu ganda bersisian dengan tempat meletakkan ketel disertai kopi, teh, dan gula.
Sementara, di kanannya langsung terdapat kamar mandi cukup luas dengan toilet, wastafel, dan shower berbatas pintu kaca. Toiletries-nya lengkap, mulai dari sikat dan pasta gigi, alat cukur, grooming kit, shower cap, sabun, shower gel, sampo, sisir, body lotion, hingga hair dryer, semua ada.
Terdapat tempat menaruh barang-barang seperti tas maupun koper, meja kerja dengan LED TV tepat di atasnya, meja dilengkapi empat laci, serta tempat tidur berukuran king bed dengan meja kecil di kanan-kiri.
Tapi, keunikan kamar ini, sesuai tipenya, Five Feet to Fitness, adalah alat-alat olahraga di sisi terjauh kamar. Terdapat setidaknya 20 tutorial berbagai jenis olahraga, mulai dari cardio, cycling, endurance, strength, HIIT, yoga, stretch dan recovery, meditation, wheelchair + partner, serta low intensity training.
Dari sebegitu banyak peralatan, kursi meditasi, juga matras yoga adalah salah dua tools yang sudah akrab dan langsung saya tandai saat itu.
Di tengah asyik melihat-lihat, saya menyadari satu hal yang membuat saya merasa langsung kerasan, yakni tak ada harum menusuk hidung. Semua aroma, entah di handuk, seprai, bantal, bahkan ruangan keseluruhan, semua cenderung soft.
Toilet, kamar, dan alat-alat olahraga semua dirawat sebagaimana mestinya. Bahkan, walau Jakarta sudah sering hujan, tak ada bercak sisa air di kaca yang selepasnya menyuguhkan pemandangan langsung ke arah Metropole dan Jl. Proklamasi.
"DoubleTree by Hilton Jakarta - Diponegoro adalah hotel Hilton pertama di Asia tenggara yang menawarkan kamar Five to Fitness. Secara keseluruhan, terdapat tiga kamar tipe Five to Fitness di sini, juga 7 tipe kamar lain dengan total 250 rooms," Tatha sebelumnya menjelaskan.
Puas melihat-lihat kamar, saya kembali turun ke lobi untuk memulai hotel tour.
Advertisement
Fasilitas yang Tersedia
Didampingi Fionita Ratu Pratiwi selaku Assistant Marketing Communications Manager DoubleTree by Hilton Jakarta - Diponegoro, saya memulai hotel tour dari bagian lobi. Kedai kopi yang tadi disinggung ternyata bernama THE KOFFEE, salah satu opsi bersantap yang, sesuai namanya, menyajikan kopi sebagai primadona, lalu ada pula teh, jus, aneka pilihan pastry, cake, serta bakery.
Berada tak terlalu jauh dari area lobi, terdapat 11 meeting room, termasuk ballroom yang bisa dibagi jadi tiga sekat. Tatha menjabarkan, ballroom ini acap kali dmanfaatkan untuk social event seperti wedding maupun sweet seventeen.
"Karena masih ada space, biasanya tamu ada yang minta acaranya jadi semi outdoor," kata Fita, begitu Fionita akrab disapa.
Berlanjut ke OPEN} Restaurant yang ternyata merupakan all day dining dengan opsi sajian lokal, Asia, maupun barat. "Bisa dilihat kami punya panggangan pizza yang masih autentik," sambung Fita. Bila memesan kamar disertai sarapan, tamu akan menikmati hidangannya di restoran dengan tiga dapur terbuka ini.
Aksen kayu ditambah bangku-bangku berwarna pastel membuat kesan stylish, naman tetap hangat, mendominasi tempat ini. Kami pun menyambung langkah ke IINDIGO Day Club yang berlokasi persis di samping kolam renang. Sesaat memasuki area ini, saya seolah ditarik ke nuansa Bali dengan kesan super santai.
"Kolam renang memang jadi salah satu unique selling point kami. Kolam renang kami yang kata para tamu Bali vibes itu berbentuk lagoon dengan Pool Bar tepat berada di tengah," ungkap Tatha.
Di sudut, ternyata ada kolam renang dikhususkan untuk anak-anak. Tepat di seberangnya terdapat Kids Club yang juga jadi salah satu lokasi favorit di hotel ini. "Kami buat kayak playground dengan berbagai macam pilihan permainan, termasuk trampoline," papar Tatha.
Uniknya, toilet di Kids Club ini menyesuaikan dengan ukuran tubuh anak-anak dengan toilet dan wastafel rendah yang mudah dijangkau si kecil. "Kami juga punya kids check-in. Jadi, kayak kasih pengalaman seolah-olah mereka yang check-in," katanya.
Berkeliling kolam renang, kami sempat melongok ke pusat kebugaran yang juga berlokasi di samping kolam renang. "Di bulan-bulan dekat ini, kami bakal resmikan outdoor fitness. Memang sengaja di-expand untuk kasih pengalaman berbeda. Jadi, ada yang indoor, ada pula yang outdoor," jelas Tatha.
Karena tahu ada alat olahraga di kamar, saya memutuskan untuk melanjutkan tur ke lokasi spa. Aroma yang seketika membuat rileks segera memburu ketika pintu ke fasilitas satu ini dibuka. Di dalamnya terdapat tiga ruangan dengan kelengkapan fasilitas yang sama, yakni kamar mandi pribadi, couple bed, dan jacuzzi.
Perjalanan kami pun berlanjut ke lantai tiga menuju Sea Grain Restaurant & Bar. Lebih intimate dengan sentuhan mural-mural unik, begitulah kesan pertama restoran ini di kepala saya. Suasananya membuat tempat ini sangat pas dinikmati antara sore hingga malam hari.
Selain meja makan biasa, terdapat pula ruangan untuk bersantap dengan suasana lebih private. Berbeda dengan OPEN}, restoran mediterania ini menyajikan berbagai olahan pasta dan pizza Italia, tapas Spanyol, dan pengalaman grill yang menarik.
Tempat ini jadi perhentian terakhir saya sebelum kembali ke kamar untuk menyelesaikan pekerjaan, kemudian istirahat.
Kolam Renang Bernuansa Bali
Baru sekitar pukul tujuh pagi ketika saya meluncur turun hendak berenang. Setelah pemanasan ringan, saya berenang beberapa lap. Serunya, karena berbentuk lagoon, satu putaran terasa lebih menyenangkan karena pamandangan di tiap sisi berbeda. Tak terasa, 45 menit pun berlalu.
Kembali ke kamar, saya menjajal tutorial yoga selama 20 menit. Setelah membentangkan matras, saya mengikuti instruksi yang sangat jelas dengan jeda di setiap gerakan untuk mempersiapkan tubuh. Namaste, yoga pun selesai.
Setelah mandi, saya turun untuk sarapan. Sesampainya di OPEN} Restaurant, saya langsung dibimbing ke kursi yang masih kosong dan ditawarkan sekiranya ingin kopi maupun teh. "Kopinya kami punya cappuccino, latte juga ada," ucap salah seorang staff.
Menu sarapan yang tersedia sangat beragam, mulai dari olahan telur, ragam makanan Asia, bahkan lokal, sayur-sayur, aneka bakery, sampai berbagai pilihan jus. Saya memilih mengawali sarapan dengan menyantap salad, disambung omelette, kemudian menikmati croissant bersama secangkir kopi yang sudah lebih dulu saya pesan.
Di sela-sela sarapan, ada staff hotel yang menghampiri untuk menanyakan bagaimana rasa makanan pagi itu, atau ada masukan yang hendak diberikan.
Perut sudah kenyang terisi, saya kembali ke kamar untuk sejenak istirahat dan siap-siap checkout.
Secara keseluruhan, tak ada pengalaman yang mengecewakan selama bermalam di hotel ini. Mulai dari kebutuhan dasar, hingga fasilitas tambahan seperti pusat kebugaran mini di kamar yang tak hanya lengkap, tapi sudah dijamin keamanannya, membuat hotel ini boleh dipertimbangkan sebagai destinasi staycation Anda, entah bersama teman, pasangan, anak, maupun keluarga.
Dalam upaya mencegah penyebaran corona COVID-19, DoubleTree by Hilton Jakarta - Diponegoro memutuskan untuk menutup sementara beberapa fasilitas, yakni Sea Grain Restaurant & Bar, Kids Club, dan spa, serta welcome cookie sementara tidak dibagikan.
Advertisement