Liputan6.com, Jakarta - Berbagai pihak bahu membahu untuk melawan merebaknya pandemi corona COVID-19. Satu kisah inspiratif datang dari sederet desainer Amerika Serikat yang bersama-sama memproduksi masker.
Dilansir People, Selasa (24/3/2020), para desainer itu meliputi Christian Siriano, Brandon Maxwell, Michael Costello, Kerby Jean-Raymond, desainer baju renang Karla Colletto, hingga pendiri Los Angeles Apparel, Dov Charney.
Pada Jumat, 20 Maret 2020, Siriano mengumumkan melalui akun Twitter dan Instagram pribadi bahwa tim penjahitnya bersedia dan mampu membuat masker di tengah krisis corona COVID-19.
Advertisement
"Jika @NYGovCuomo berkata kita perlu masker, tim saya akan membantu membuatnya. Saya memiliki tim menjahit penuh yang masih punya staf yang bekerja dari rumah yang dapat membantu," tulis Siriano di Twitter.
Baca Juga
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan bahwa negara sangat membutuhkan Alat Perlindungan Diri (APD) termasuk sarung tangan, gown dan masker pada sebuah tweet hari Jumat lalu.
"Terima kasih. Tolong follow back dan kami akan mengirimkan pesan padamu," tulis Cuomo. Pada tweet berikutnya, sang gubernur menuliskan, "Sangat menghargai bantuannya. Siapa berikutnya? Mari kita lakukan ini bersama-sama, NY!" tambahnya.
Siriano tak membuang waktu dengan langsung memproduksi setelah berbicara pada Andrew. Ia juga membagikan video singkat yang dibalut nuansa hitam putih yang memperlihatkan salah seorang timnya yang menunjukkan contoh masker yang mereka buat.
Pada Minggu, 22 Maret 2020, Michael Costello, membagikan ia terpaku pada mesin jahit membuat masker non-bedah selama 24 jam penuh.
"Kami tidak akan menjual semua ini tetapi memberikannya kepada semua responden pertama, rumah sakit, dan penyedia layanan kesehatan," tulis desainer yang mendandani sederet bintang mulai dari Beyonce hingga Britney Spears melalui sebuah video di Instagram.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukungan Para Desainer
Desainer Brandon Maxwell juga memfokuskan kembali upaya tim desainnya untuk mulai membuat alat pelindung medical-grade untuk pekerja kesehatan.
"Menanggapi krisis global ini, kami sekarang fokus pada upaya kreatif pembuatan APD, dimulai dengan gown. Kami telah menghabiskan minggu lalu meneliti tekstil medis yang sesuai untuk membuat gown ini dan dengan bangga memberikan barang-barang yang sangat dibutuhkan ini kepada para dokter dan perawat di garis depan krisis," bunyi pernyataan itu.
"Ketika lebih banyak informasi tersedia tentang cara membuat masker dan sarung tangan berkelas medis, kami akan melakukan transisi untuk melakukannya. Setiap informasi yang dapat Anda bagikan untuk menyumbangkan lokasi atau organisasi akan sangat dihargai." lanjut pernyataan itu.
Awal pekan lalu, pendiri Dov Charney membagikan unggahan di Instagram yang menyatakan tenaga kerja dan tim manajemen berpengalaman lebih dari 450 orang siap dan mampu menghasilkan masker atau produk medis untuk agen pemerintah mana pun.
"Ini bukan masker N95, tapi itu setara dengan masker bedah," kata Charney kepada New York Times soal produknya yang terbuat dari kain seperti kaus. Menurut New York Times, Charney telah mengirimkan masker ke rumah sakit di Seattle, New Mexico, New York dan Las Vegas.
Kirby Jean-Raymond, orang kreatif di balik label Pyer Moss yang berbasis di New York, berbagi bahwa ia secara pribadi mengenal profesional medis yang tidak memiliki cukup masker N95.
Ia menyebut bahwa salah satu dari mereka adalah teman dokter dan rekan-rekannya telah mencuci masker mereka dengan pemutih, di tengah kekurangan di seluruh dunia.
"Kami akan mengonversi kantor Pyer Moss di NYC menjadi pusat donasi untuk barang-barang ini. Kami akan menggunakan praktik kebersihan dan jarak sosial yang direkomendasikan untuk menerima dan mendistribusikan kembali barang-barang ini langsung ke profesional medis sesuai kebutuhan," tulis Pyer Moss di Instagram.
New York Times melaporkan, setelah menutup pabriknya sementara di tengah wabah virus corona COVID-19, brand pakaian renang Karla Colletto meluncurkan rencana untuk membawa sebanyak 40 karyawan mereka termasuk para penjahit sebanyak mungkin kembali untuk membuat masker dan gown.
Advertisement