Sukses

Keseruan Titi Kamal dan Christian Sugiono Pilih-Pilih Marmer untuk Rumah Barunya

Titi Kamal dan Christian Sugiono sempat beda pendapat tentang marmer yang akan dipakai di rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Titi Kamal dan Christian Sugiono tidak main-main soal urusan rumah. Mulai dari desain rumah, pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), proses pembangunan, hingga soal marmer rumah, semua dipertimbangkan dan didiskusikan secara matang.

Dalam sebuah video yang diunggah dalam kanal YouTube pada 18 Maret 2020, Titi dan Tian, begitu mereka akrab disapa, sedang mencari marmer terbaik untuk rumah mereka. Mereka tidak tanggung- tanggung mendatangi gudang marmer di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

"Kita udah sampe dan sekarang bener-bener bingung. Sekarang makin bingung lagi karena ketemu macem-macem, dari mulai granit, marmer, semuanya lucu-lucu dan seru-seru dan aku penasaran banget liat yang lain," ujar Titi.

"Sekarang aku makin bingung pilih yang mana untuk isi rumah," tutur perempuan kelahiran, 7 December 1981.

Setelah mencari ke beberapa tempat, Titi dan Titian lebih cocok ke untuk membeli marmer di tempat tersebut. Namun, mereka masih beda pendapat tentang marmer Italia yang akan dipilih.

"Aku pengen yang statuario, sedangkan Tian sudah suka dengan yang calacatta," ujar pemain film Mendadak Dangdut ini.

Carrara merupakan jenis marmer yang mempunyai karakter lebih abu-abu. Sementara calacatta jenis marmer yang memiliki urat garis, halus, dan abstrak, sedangkan statuario lebih bagus dibanding carrara dari segi kilau maupun warna.

"Jadi kalau beli marmer nggak bisa liat dari foto, tapi harus liat aslinya. Sebab kalau liat dari foto kamera hp bisa berbeda, kadang bisa kuning, padahal warna aslinya putih," terang Titi Kamal.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips Memilih Marmer

Titi menjelaskan marmer itu digunakan seperti seumur hidup, susah untuk diganti-gantinya, berbeda dengan kursi, sofa. "Kalau sofa atau kursi, warnanya mudah diganti, sedangkan marmer itu ribet, karena harus bongkar-bongkar lagi," ujar Titi.

Tidak hanya Titi yang merasa bingung, tapi juga Tian usai datang ke gudang marmer. Sebelumnya, dia punya opsi calacatta, tapi kemudian ada juga mercy white.

Dalam kesempatan itu, mereka juga mengajak Widen, pihak kontraktor rumahnya. Menurut dia, ada tips untuk memilih marmer, yaitu lihat tekstur marmer, detail, kilau marmer, urat, dan kebersihannya bila memilih warna putih.

Titi menginginkan meja makannya pun harus dilapisi dengan marmer, tapi Tian kurang setuju. Dia tidak ingin makan di meja makan, seperti makan di lantai.

"Bagus, tapi jadi terlalu marmer. Lantai marmer, tembok marmer, meja makan marmer," jelas Tian. "Terlalu banyak, kayak toko marmer," imbuh Tian.

Setelah itu mereka memilih marmer untuk pantry dan marmer untuk diletakkan di belakang TV. Setelah dipilih, Titi dan Tian setuju, baik marmer untuk lantai maupun marmer untuk pantry dan di belakang TV.

"Semoga hasilnya bagus," kata Titi. "Bungkus!" seru Titi dan Tian.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini :