Sukses

Istri Pangeran Charles dan Isu Isolasi Mandiri dengan Pasangan yang Kasar

Imbauan ini disampaikan Camilla beberapa hari setelah Pangeran Charles dinyatakan positif corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Istri Pangeran Charles, Camilla, mendorong publik, termasuk perempuan, yang mengisolasi diri di rumah bersama pasangan yang kasar untuk mencari bantuan.

Ia menawarkan nasihat ini lewat akun Twitter resmi Clarence House, beberapa waktu lalu, dengan mengatakan, "Ini adalah waktu yang berat untuk semua orang, sebagaimana kita diminta tetap tinggal di rumah demi keselamatan. Tapi, bagi sebagian kalian, hal itu jadi lebh sulit karena rumah bukanlah tempat yang aman."

Camilla mengatakan, ia tak bisa membayangkan bagaimana nasib orang yang diminta diam di tempat sangat mengisolasi, sekaligus menakutkan, tak hanya bagi diri sendri, namun juga keluarganya.

"Karena isolasi mandiri berati menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang menyakiti Anda," imbuhnya.

Perempuan 72 tahun ini menuturkan, bila situasi ini dihadapi seseorang, atau ada yang khawatir pada kondisi orang lain perihal tersebut, Camilla ingin orang yang dimaksud tahu bahwa ia tak sendiri.

"Bila Anda tak bisa meninggalkan rumah, Anda bisa menghubungi National Domestic Abuse Helpline atau meneleopon salah satu lembaga amal yang mengurusi kekerasan domerstik. Tolong tetap aman dan cari bantuan," tandas istri Pangeran Charles tersebut. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lantang Bersuara tentang Kasus Kekerasan Domestik

Camilla memang sudah berulang kali mengangkat isu kekerasan domestik. Pada awal Maret 2020, anggota keluarga kerajaan ini telah berpidato menyampaikan kecaman kerasnya terhadap kekerasan di rumah pada momen Women of the World Festival.

"Saya pikir hampir tak mungkin saya tak tahu bahwa ada teman yang hidup dengan ancaman menyeramkan di rumah. Jad, kasus ini sebenarnya merupakan buah dari keengganan bicara, baik dari mereka yang langsung mengalami maupun orang di sekitar mereka," ucapnya dikutip Hello, Sabtu (28/3/2020).

 

"Kultur ini mencegah orang untuk berbicara tentang kondisi mereka dan mencari bantuan untuk membuatnya jadi lebih baik, atau sama sekali keluar dari kondisi tersebut," sambung Sang Duchess.

Dalam pidatonya, Camilla juga mendorong lelaki maupun perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan subjek tabu dan menggunakan tagar #everyonesproblem untuk ikut serta dalam gerakan tersebut.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut: