Liputan6.com, Jakarta - Duka tak berkesudahan tengah melanda atas kepergian para tenaga medis di tengah perjuangan melawan corona COVID-19. Adalah Mary Agyeiwaa Agyapong, perawat tengah hamil yang dinyatakan meninggal setelah secara intens melakukan kontak dengan pasien positif virus corona baru.
Melansir laman Strait Times, Jumat (17/4/2020), Agyapong yang bekerja sebagai perawat di bangsal umum di Luton and Dunstable University Hospital di bagian utara London, Inggris, meninggal dunia pada Minggu, 12 April 2020.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, bayinya berhasil diselamatkan tim dokter. Si bayi dilaporkan dalam kondisi sehat dan masih berada di rumah sakit. Pemantauan terus dilakukan, mengingat risiko infeksi corona COVID-19 pada si bayi.
Bedfordshire Hospitals NHS Foundation Trust menjelaskan bahwa Agyapong dites positif virus corona baru pada 5 April 2020, dan mulai dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja pada 7 April 2020.
"Dengan sedih luar biasa, saya konfirmasi meninggalnya salah satu perawat kami, Mary Agyeiwaa Agyapong," ucap David Carter, Chief Executive Bedfordshire Hospitals NHS Foundation Trust.
Contoh Perawat yang Luar Biasa Mengagumkan
Carter mengatakan, Agyapong telah bekerja salama lima tahun di rumah sakit tersebut. "Ia pribadi yang sangat hangat dan disayangi semua pekerja. Perawat luar biasa dan merupakan contoh mengaggumkan dari apa yang kami percaya di sini," tuturnya,
Konfirmasi meninggal sang perawat datang bersama keluhan sulitnya mendapatkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di tengah kondisi krisis seperti sekarang.
Hingga Kamis, 16 April 2020, kasus corona COVID-19 di Britania Raya telah mencapai angka 103.093 dengan catatan kematian 13.729 jiwa.
Advertisement