Liputan6.com, Jakarta - Taiwan sudah lama dikenal sebagai ibu kota boba dunia. Ada puluhan jenis produk boba di sana. Tak heran bila mereka sempat mempromosikan wisata dengan mencicipi ragam boba autentik legendaris di sana.
Seperti ingin lebih mematenkan diri sebagai pusat boba dunia, Taiwan berencana mengubah bentuk sampul depan paspor mereka. Dan dari tiga proposal desain yang telah diterima otoritas setempat, satu di antaranya memiliki desain minuman boba.
Mengutip Taipei Times, Senin, 20 April 2020, legisator Partai Progresif Demokratik Chung Chia-pin sudah mengumumkan tiga proposal desain untuk sampul paspor yang direvisi pada pertemuan Luar Negeri Legislatif Yuan dan Komite Pertahanan Nasional di Taipei.
Advertisement
Baca Juga
Satu desain proposal tak menggunakan Bahasa Inggris sama sekali, tapi dengan desain lama. Satu proposal lainnya mengubah desain emblem nasional dan menggantinya dengan kepulauan utama Taiwan, namun tetap menggabungkan Bahasa Inggris dan Mandarin.
Sedangkan desain ketiga, mengubah lambang nasional Taiwan dengan secangkir boba dan hanya bertuliskan 'Taiwan Passport'. Di media sosial, proposal tersebut banyak mendapat komentar warganet.
"Salah satu dari tiga proposal paspor Taiwan yang baru ada boba teh-nya," tulis akun Twitter @_EricHu pada 21 April 2020. Ada juga yang mempertanyakan kebenaran berita tersebut, sementara sisanya terkekeh tak percaya.
"Tolong bilang kalau ini benar, Eric," komentar salah satu warganet. "Kalau Taiwan memilih itu (boba), Saya akan menghabiskan waktu militer saya untuk mendapatkan itu," tulis warganet lain.
Disangka Warga Negara China
Selain soal desain, mereka juga membahas penggunaan kata China yang biasa disematkan dalam paspor. Menurut Chung, ada banyak masalah yang diterima orang Taiwan saat bepergian ke luar negeri karena ada tulisan ‘Republic of China” di sampul depan paspor sehingga mereka dikira sebagai warga negara China.
Direktur Jenderal Biro Urusan Konsuler Phoebe Yeh juga mengatakan bahwa mereka menerima sekian banyak keluhan per tahun karena soal sampul paspor tersebut.
Chung memaparkan, ada banyak negara lain yang tak menuliskan nama negara dalam bahasa Inggris atau menyematkan simbol nasional dalam paspornya. Jerman dan Swiss adalah dua di antaranya.
Dari 156 negara yang tak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, 71 di antaranya tak menampilkan bahasa tersebut dalam paspor. Di masa lalu, paspor pertama Taiwan juga hanya menggunakan huruf China saja.
Advertisement