Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat pemerintah menerapkan berbagai kebijakan baru. Salah satunya adalah imbauan untuk tetap tinggal di rumah, sehingga berbagai kegiatan pun dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja, belajar sampai beribadah.
Belajar dari rumah bagi sebagian anak mungkin tidak terlalu jadi masalah karena sudah terbiasa. Tapi banyak juga yang belum terbiasa, apalagi bagi anak-anak yang masih usia pra-sekolah atau baru memasuki bangku Sekolah Dasar (SD).
Dengan menggunakan teknologi berbasis internet dan gawai atau laptop, terkadang anak bisa kehilangan fokusnya karena belum mengerti metode belajar dari rumah. Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenalkan kepada Si Kecil bahwa ada yang sedang mereka lakukan di rumah yaitu belajar, bukan liburan.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka harus tahu kalau ini bukan liburan, ini beneran sekolah tapi dilakukan dari rumah dengan bantuan teknologi. Kita sebagai orangtua harus bisa memberi contoh untuk mengatur waktu, dan yang pasti komitmen sebagai orangtua ya kita harus ikut dari awal sesi di mulai sampai akhir," terang Frida Dwiyanti selaku Sampoerna Academy Primary Principal - L'Avenue Official dalam acara "Fokus Belajar Lewat Virtual School" yang digelar Parentalk melalui Live Streaming Instagram, Kamis (23/4/2020).
Ada juga beberapa tips dari Frida Dwiyanti terkait hal apa saja yang perlu dilakukan agar anak bisa tetap fokus ketika sekolah atau belajar.
Ada teori mengatakan bahwa fokus seorang anak itu tergantung dengan umur mereka. Anak berusia lima biasanya akan kuat untuk fokus selama lima menit, usia tujuh tahun tujuh menit mereka akan fokus selama tujuh menit, dan begitu seterusnya.
"Fokus tiap anak bisa berbeda, ada yang bisa fokus cukup lama kalau dia anak yang visual. Yang jelas, untuk anak kelas kecil itu paling banyak belajar 15,20, sampai 30 menit. Setelahnya tidak baik, pertama tidak baik untuk anak, dua anaknya akan capek dan bosan, sehingga tidak konsentrasi dan tidak akan mendapatkan apa-apa dari itu." tutur Frida.
Sebaiknya, sebelum mereka memulai sesi sekolah, orangtua sudah harus tahu terlebih dahulu jadwal dari guru. Setelah mengetahui jadwal, langkah selanjutnya adalah menyiapkan keperluan anak, mulai dari tempat, pelengkapan untuk belajar sampai makanan seperti sarapan agar lebih siap dan fokus menghadapi pelajaran.
Aktivitas yang Membuat Tubuh Bergerak
Untuk tempat, sebaiknya ada meja khusus untuk belajar dan jangan di tempat tidur. Karena nanti anak bisa rebahan sehingga tidak fokus dalam belajar.
"Mengatur waktu juga penting, misalnya kalau ada pekerjaan rumah cari waktu yang pas untuk mengerjakan. Kasih pengertian juga kalau mereka sedang belajar tapi di rumah dan bukan sedang liburan. Lalu pantau juga saat mereka belajar dengan menggunakan ponsel atau laptop, jangan sampai mereka malah membuka hal-hal yang lain," jelas Frida.
Frida menambahkan, kuncinya adalah displin dan itu dimulai dari orangtua. "Kalau saatnya bangun, kita bangunkan mereka, begitu juga saat belajar ya kita ajak mereka belajar. Kalau kita displin, biasanya mereka akan mengikuti dan jadi terbiasa. Tapi kalau kita nggak disiplin, kita malas-malasan membangunkan mereka, membiarkan mereka terus bermain ya mereka jadi nggak displin juga," tambahnya.
Jangan lupa kalau ada jeda dari sesi belajar, orangtua bisa mengajak anak untuk menutup layar laptop atau meletakkan gawainya sejenak. Ajak mereka untuk melakukan aktivitas yang membuat tubuh bergerak dan tidak ada hubungannya dengan sekolah.
Bisa dengan masak cepat, menonton televisi sedikit, atau apa pun yang bisa membuat mereka senang. Setelah Si Kecil senang, maka mereka akan dengan mudah bisa kembali fokus ke depan layar untuk belajar.
Advertisement