Liputan6.com, Jakarta - Presiden WOCPM, Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD bertemu dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga sekaligus penasehat WOCPM, Drs. H. M. Jusuf Kalla. Pada 22 April 2020.
Pertemuan Pimpinan Organisasi Preventive & Anti Aging Dunia Deby Vinski tersebut selain memberikan Laporan kegiatan World Council tetapi yang terpenting memberikan apresiasi serta memberikan masukan dan hasil temuan para Ilmuwan dunia dan para pakar WOCPM juga berdiskusi dan meminta nasehat dari Jusuf Kalla atau JK bagi world council.
World Council diketahui beranggotakan 74 negara, termasuk China dan Amerika Serikat juga termasuk dalam Badan Akreditasi Anti aging dan Preventive Medicine yang berpusat di Paris tersebut.
Advertisement
Baca Juga
The Queen of Anti aging dan Penasehat WOCPM yang dikenal dengan panggilan pak JK ini sepakat mengenai betapa pentingnya PSBB yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk diikuti secara disiplin agar cepat memutus mata rantai penularan Covid-19, jika tidak disiplin maka penularan semakin meluas, memperpanjang masa penderitaan dan mengakibatkan semakin banyak korban serta dampak ekonomi makin berat.
Prof. Deby yang juga menjadi Guru Besar di Efhre International University Barcelona, Spanyol ini membagikan pengalaman berbagai Negara anggota dalam menangani Covid-19 . Menurut Deby , Virus Baru Corona ini berdampak ke lebih dari 200 negara di seluruh dunia dan bukan hanya Indonesia.
Tetapi beberapa Negara sukses serta mengakhiri masa isolasi mereka, karena itu tidak ada salahnya Indonesia belajar dari pengalaman Negara lain dan rahasia sukses mereka menjadi panduan dan protokol yang dapat kita sesuaikan dan terapkan di negara tercinta.
Termasuk pemakaian obat-obatan yang dapat membantu meringankan gejala dan terobosan ilmu kedokteran Regenerative , Preventive dan anti aging medicine seperti Stem Cell dan Plasma Convalescent. Tentu saja saat ini temuan bersifat dinamis, sesuai perkembangan pengetahuan dan hasil studi terkini.
Deby juga menyampaikan bahwa para ilmuwan pakar dunia anti aging dan kedokteran Pencegahan membuat beberapa protokol untuk meningkatkan imunitas manusia agar Virus Corona Baru kalah dan tidak menyebabkan gejala berat bahkan kematian dengan kata lain bagaimana agar ODP (Orang Dalam Pemantauan) tidak menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Dan selanjutnya usaha agar PDP dapat sembuh serta menekan angka kematian. Presiden World Council ini juga mengingatkan pada masa wabah, kebutuhan vitamin maupun kadar hormon dan imunitas seseorang mesti ditingkatkan karena ini masa wabah termasuk kesehatan mental.
Masa PSBB dapat dimanfaatkan sebagai masa Emas berkumpul dengan keluarga, melakukan hal hal yang slama ini sulit dilakukan karena selalu sibuk berada diluar rumah seperti berkebun menanam sayuran dan buah, berolah raga dan melakukan tugas yang tertunda, mengorganisir banyak hal yang tertunda .
Presiden Filipina Duterte yang juga Penasehat World Council melakukan lockdown di negaranya sejak pertengahan Maret lalu. Sementara Vietnam melakukan jauh lebih awal dan segera mengakhiri masa lockdown mereka. Pada pertemuan ini Deby juga menyerahkan Handbook penanganan dari beberapa Negara anggota.
Pertemuan tersebut membahas Laporan World Consensus ke 3 yang berlangsung sukses di Paris pada 2019 dimana Quantum Stem cell semakin dikembangkan diberbagai negara dan berbagai kegiatan WOCPM termasuk di Jenewa, Swiss bekerjasama dengan WHO dan Kongres WOCPM yang didukung penuh oleh Pemerintah United Arab Emirates di Dubai dan Health Authority of Dubai serta hasil pertemuan the Queen of Anti aging dengan Keluarga Al Maktoum untuk kerjasama kongres dunia dan rencana dibangunnya Anti Aging City di Dubai.
Selain membahas laporan kegiatan WOCPM, Prof. Deby juga membahas tentang COVID-19. Di akhir 2019 dunia digemparkan oleh adanya COVID-19 atau yang dikenal juga sebagai New Corona Virus yang akhirnya menjadi pandemic global di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Korban yang berjatuhanpun sangat banyak dan menghawatirkan. Prof. Deby sebagai Presiden WOCPM menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Indonesia dengan Gugus Tugas COVID-19 dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Mereka sudah mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat dalam penanganan COVID-19 di Indonesia dan menyampaikan dukungan juga kepada semua petugas medis dan mereka yang terlibat di lapangan yang tidak pernah lelah dan tidak pernah berhenti bekerja siang malam dan saling bahu membahu menangani COVID-19 mempertaruhkan jiwa di masa wabah ini.
Dan atas nama WOCPM (Dewan Pakar), beliau menyampaikan temuan dan hasil observasi beberapa negara yang merupakan sumbang saran WOCPM, bahwa ternyata COVID-19 merupakan Virus yang bukan hanya menyerang saluran pernapasan saja, melainkan juga menyerang hemoglobin (sel darah merah) dan bisa menyerang banyak organ secara sistemik.
Observasi tersebut mengungkapkan bahwa COVID-19 menyerang Hemoglobin melalui serangkaian proses pada sel sehingga pada akhirnya membuat sel darah merah tersebut tidak mampu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengalami hipoksia ,sampai gagal napas dan kematian.
Jusuf Kalla sangat mendukung kegiatan dan temuan WOCPM ini dan menyarankan agar meneruskan penelitian ilmiah untuk terus dikembangkan termasuk penemuan vaksin maupun pengobatan/kuratifnya.
Dokter cantik ini juga mengajak semua stake holder untuk bekerja sama serius memutus mata rantai COVID-19 karena bisa menurunkan fungsi berbagai organ tubuh dan menyerang siapapun tanpa pandang bulu, kaya miskin, tua muda, bayi, anak anak, orang tua, ibu hamil , berbagai profesi pimpinan Negara menteri, bahkan atlit dunia.
Menutup pembicaraan Prof Deby maupun Pak JK sepakat agar masyarakat mentaati PSBB , hindari kerumunan, menerapkan hidup sehat gembira. Meski di rumah saja, tetap olah raga teratur, istirahat cukup dan sahur buka puasa dengan makan sehat bergizi serta tingkatkan daya tahan tubuh.
Kalau pun harus bepergian perhatikan menjaga jarak aman physical distancing secara sungguh sungguh, agar COVID-19 ini segera berlalu lebih cepat dan perbaikan ekonomi masyarakat kembali membaik.