Liputan6.com, Jakarta - Sherry Wong bukan tak tahu kerjaan dapur, hanya saja ia tak sering memasak di rumah sampai masa pandemi corona COVID-19. Perempuan keturunan Tionghoa-Kanada ini jadi satu dari sekian banyak orang yang manfaatkan memasak sebagai cara mengendalikan stres.
"Ini merupakan situasi luar biasa yang terus berubah sepanjang waktu," kata perempuan berbasis di Hong Kong tersebut dilansir dari laman South China Morning Post, Sabtu, 25 April 2020. Karenanya, menjaga kondisi psikis jadi sangat penting.
Advertisement
Baca Juga
Ibu dua anak tersebut mengaku, selagi mamasak, ia seperti memasuki spektrum berbada, bahkan tak dapat diganggu dengan terakan buah hatinya. "(Memasak) Terasa seperti meditasi untuk saya. Mulai dari menata bahan-bahan, membuat berbagai pesiapan, dan tetap fokus dengan waktu supaya masakan sesuai keinginan," ungkapnya.
Semangat ini kemudian mendekatkan Wong dengan keluarga, tak terkecuali sang suami yang sangat menikmati masakannya dan tak segan memuji. Bahkan, suami Wong juga ikut coba memasak dan berhasil membuat nasi goreng kimchi yang sangat disukai anak-anak mereka.
Soal pemilihan menu, Wong mengatakan, sejumlah drama korea (drakor) yang mereka tonton, termasuk Crash Landing on You, sangat menginspirasi.
Â
Lebih Tenang dengan Memasak
Selama jalani isolasi mandiri di masa pandemi corona COVID-19, warga dunia telah membagikan foto maupun video mereka memasak dengan tagar #coronavirusbaking dan #quarantinebaking.
Berdasarkan studi yang dipublikasi di Journal of Positive Psychology pada 2016, orang yang konstan aktif dan melakukan hal kreatif, seperi memasak dan membuat kue, akan merasa lebih bersemangat merencanakan hari.
Penelitian yang dilakukan pada 658 orang selama 13 hari tersebut juga menemukan, kebiasaan memasak membuat orang cenderung tenang dan bahagia.
Di masa pandemi, Wong menyarankan jangan terlalu kaku pada apa yang dibuat, mengingat beberapa bahan makanan sulit didapat. Ia menyontohkan, setelah menonton drakor Itaewon Class, Wong terinspirasi membuat kimchi jigae.
Di resep, sajian tersebut membutuhkan gochujang. Tapi karena habis, bahan ini diganti dengan memanfaatkan sirup maple, rawit merah, dan pasta kedelai yang hasilnya serupa gochujang.
Advertisement